Nama      :Nur Aisyah
Nim.       : 0306173192
Jurusan    : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas   : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
DPLÂ Â Â Â Â Â Â Â : Nashrillah, M.G
Kelompok  : Tumawa (152)
Perbaikan mutu pelajaran dilakukan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik agar meningkatnya kualitas pembelajaran. Pemberlakuan pembatasan sosial menyebabkan proses pembelajaran dilakukan di rumah melalui sistem online. Pendidik diwajibkan untuk mampu membuat inovasi pembelajaran yang sifatnya dapat terukur dan model pembelajaran yang bervariasi (Pujiasih, 2020). Selain pendidik, orang tua dari peserta didik juga harus terlibat dan aktif dan mampu berinovasi dalam mendukung proses pembelajaran online. Pembelajaran selama ini yang terbiasa dilakukakan tatap muka, diperlukan penyesuain yang sangat besar untuk melakukan pembelajaran asinkron (Daniel, 2020).
Asinkron memberi fleksibilitas terhadap pendidik untuk menyiapkan bahan belajar yang memungkinkan peserta didik untuk belajar di rumah (Sudarsana et al, 2018; Simarmata, Sibarani dan Silalahi, 2019), kreativitas peserta didik akan lahir ketika diberikan latihan dan usaha (Saputra el al, 2019). Pendidik yang inovatif akan menjadikan proses pembelajaran sebagai media dalam mengeksplorasi pengetahuan dan mampu dalam memecahkan masalah. Oleh karena itu, lembaga pendidikan tidak lagi sekedar menghasilkan output, melainkan dapat memberikan outcomes (Setiawan Rifqi, 2020). Dalam mewujudkan inovasi pembelajaran online yang bervariasi dan menyenangkan ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan yaitu:
a. Metode pembelajaran ceramah virtual
Proses pembelajaran tatap muka yang dilakukan melalui aplikasi zoom, jitzi, google class meet, google class room, weex, membuat video singkat kemudian dibagikan melalui watsApp dan youtube. Pembuatan video ini bisa menjadi media alternatif yang bisa dilihat secara berulang-ulang. Dengan demikian, penggunaan metode ini akan membuat proses pembelajaran lebih jelas dan konkrit.
b. Metode pembelajaran kooperatif
Proses pembelajaran yang terpusat pada siswa sangat efektif untuk mengembangkan siswa lebih aktif dan kreatif, serta mapu berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Model pembelajaran ini menggunakan kegiatan kelompok, sehingga kelompok kerja siswa mampu berkolaborasi dengan sesama serta mampu meningkatkan motivasi belajar.
c. Metode pembelajaran dengan karya/produk dan bermakna
Pembelajaran bermakna dan berkualitas perlu direncanakan agar siswa bisa menghubungkan aktivitas pembelajaran dengan aktivitas sehari-hari pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan penugasan (e-portofolio) dengan berbagai variasi kegiatan visual, karya ini dapat dikumpulkan melalui google class room atau dengan aplikasi lainnya.
Metode pembelajaran seperti yang sudah dijelaskan diatas, merupakan bentuk contoh inovasi pembelajaran. Masih banyak metode-metode lain yang bisa dikembangkan oleh pendidik. Asalkan pendidik mampu menguasai inovasi pembelajaran yang berbasis tekonologi. Kegiatan pembelajaran adalah suatu bentuk komunikasi dan informasi dari pendidik ke peserta didik berupa informasi-informasi pengetahuan. Inovasi pembelajaran e-learning yang efektif adalah mampu mendesain konten pertemuan yang baik, mampu memfasilitasi diskusi, pendidik merespon pertanyaan dari peserta didik, mendesain tugas dengan tepat, dan mengevaluasi hasil pembejaran (Herlambang and Hidayat, 2016), serta mampu mengakomodasi keterbatasan jarak, waktu dan tempat belajar (Yuberti, 2015). Konten pembelajaran online menjadi hal paling utama untuk keberhasilan proses pembelajaran, baik konten interaksi antar pengguna, maupun konten bahan ajar (Cucus and Aprinkinda2016), kecuali untuk penbelajaran yang bersifat pratikum akan sulit disampaikan melalui online.
Pemilihan disain pembelajaran akan memberikan sumbangsih positif bagi proses dan interaksi belajar mengajar. Desain pembelajaran dihubungkan dengan jenis mata kuliah yang akan disajikan misalnya jika mata kuliah menuntut adanya produk yang akan dihasilkan maka disain pembelajaranya bisa memilih pembelajaran berbasis proyek. Seperti dijelaskan oleh Widowati dkk dalam penelitiaanya untuk meningkatkan hasil belajar maka pemilihan desain pembelajaran menjadi penting. Dalam penelitiannya pemilihan desain pembelajaran berbasis proyek yang diterapkan pada mata kuliah pengembangan desain meningkatkan hasil belajar pada tahap 1 sebesar 84,7% dan tahap ke-2 sebesar 96% . Data ini menunjukkan bahwa ciri khas mata kuliah akan menentukan pemilihan desain pembelajaran, yang pada akhirnya memberi sumbangsih positif bagi keberhasilan proses pembelajaran.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan disain pembelajaran ialah alokasi waktu untuk proses pembelajaran. Ketersediaan waktu yang memadai akan memberi keleluasaan bagi dosen dan mahasiswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan desain yang disepakati. Pemilihan ini juga harus didasarkan pada ciri khas desain pembelajaran dengan mempertimbangkan isi atau content pembelajaran. Ketepatan pemilihan ini akan berdampak pada efektivitas proses pembelajaran dan peningkatan hasil belajar. Dapat disimpulkan bahwa disain pembelajaran akan menentukan kualitas pembelajaran baik pada proses maupun evaluasi pembelajaran.
Beberapa model desain pembelajaran yang dapat dipakai dalam masa covid-19 dan juga pasca covid-19 yang dapat diterapkan,
pertama, pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran ini memiliki keuntungan mendorong mahasiswa secara aktif dan inovatif menghasilkan produk dari proyek yang dikerjakan bersama. Ini bisa dilakukan dengan peyelidikan berbasis internet dan secara bersama-sama dengan kelompok mahasiswa dapat saling mempertajam hasil kajian. Hal lain yang dapat menjadi keuntungan pembelajaran berbasis proyek mengembangkan kecakapan personal, sosial, akademik dan vokasional. Kecakapan personal karena masing-masing mahasiswa dituntut belajar secara mandiri. Pola ini tentu akan mendorong kedewasaan belajar, sebab tuntutan penyelesaian proyek menjadi urgent. Kecakapan sosial terbentuk dengan relasi kerjasama antara mahasiwa, jika proyek yang dikerjakan merupakan tanggung jawab bersama, maka setiap pribadi harus mampu membangun relasi sosial yang baik. Kecakapan akademik meliputi penyelesaian tugas-tugas matakuliah yang diharapkan selesai dengan proyek yang dikerjakan. Tuntutan penyelesaian proyek tersebut dinilai dan diukur berdasarkan standart akademik. Sedangkan kecakapan vokasional hal ini meliputi kemampuan mahasiswa menghasilkan produk, dalam konteks ini harus disesuaikan dengan tuntuan mata kuliah yang disajikan.
Kedua, model pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) adalah salah satu pilihan yang paling tepat sesuai dengan ketentuan setiap mahasiswa harus menjaga jarak (physical distancing) dan menerapkan belajar di rumah (study at home). Pendidikan ini sudah sejak lama diperkenalkan jauh sebelum era pandemi covid-19. Sekolah dan kampus pada umumnya telah melakukan ini secara baik. Implementasi pembelajaran berbasis TIK secara akurat dilakukan berdasarkan regulasi pendidikan yang dibuat oleh pemerintah.
Ketiga, pembelajaran berbasis penelitian. Model pembelajaran ini dapat dilakukan mahasiswa secara mandiri maupun kelompok, tujuannya menemukan fakta-fakta diseputar masalah dan fokus penelitian. Isah Cahyani menjelaskan bahwa pmbelajaran berbasis penelitian mampu meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menulis dan juga mengungkapkan konsep yang ditemukan dalam penelitian. Selain hal tersebut keuntungan lain dari model pembelajaran berbasis penelitian ialah meningkatkan kemampuan berpikir dengan mengidentifikasi segala hal terkait dengan topik penelitian tersebut. Mahasiswa akan didorong untuk mengembangkan wawasan, konsep, pemahaman data dan juga menyimpulkan hasil-hasil temuan dalam penelitian tersebut.
Keempat, model pembelajaran berbasis masalah. Model pembelajaran ini menekankan cara belajar dimana mahasiswa didorong menyelesaikan masalah secara ilmiah, dengan cara dosen memberikan petunjuk dan langkah-langkah menyelesaikan masalah. Dosen dapat memberikan studi kasus atau masalah yang akan dibahasa oleh mahasiswa. Model pembelajaran ini pada hakekatnya membantu mahasiswa mengembangkan konsep dan strategi penyelesaian masalah, hal ini juga dapat dihubungkan dengan situasi dan kondisi dimana mahasiswa itu ada.
Kelima, model pembelajaran modul. Pembelajaran berbasis modul merupakan satu pilihan yang bisa dilakukan pada era dan pasca pandemi covid-19. Modul merupakan bahan ajar yang dikompilasi oleh dosen dan menjadi buku panduan pembelajaran bagi mahasiswa. Pembuatan modul dapat berbentuk buku namun juga bisa juga berbasis eletronik seperti pdf atau berbasis web. Modul berisikan silabus perkuliahan, bahan ajar yang tersaji mengikuti rancangan pembelajaran satu semester. Salah satu keunikan dari modul dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan yang menolong mahasiwa berpikir kritis, analitis dan menyelesaikan tuntutan matakuliah. Salah satu cara yang bisa memperkaya modul pembelajaran dilakukan pendekatan konstruktivisme dimana mahasiswa harus mampu melakukan pembentukan pengetahuan secara kreatif dan inovati. Dengan memperhatikan konsep di atas implementasi pembelajaran modul memiliki peluang yang besar dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Jamaludin, Hidayatulloh Nururrochman dkk, Belajar dari Covid-19 Perspektif Sosiologi, Budaya, Hukum, Kebijakan dan Pendidikan, Medan, yayasan kita menulis, 2020.
W. Sanjaya, Perencanaan dan Desain Pembelajaran, Jakarta: Predanada Media Group, 2015.
R. Ananda, Perencanaan Pembelajaran, Medan: Â Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan, 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H