Mohon tunggu...
Nisrina Khairunnisa
Nisrina Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUKA / 23107030118

.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mudik, Tradisi Lebaran Turun-temurun di Indonesia

18 April 2024   01:25 Diperbarui: 18 April 2024   01:50 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandara YIA | Dokumen Pribadi

Mudik merupakan tradisi tahunan yang selalu dinantikan oleh umat Muslim menjelang hari raya Idul Fitri. Mudik diartikan sebagai sebuah kegiatan pulang ke kampung halamannya. 

Umumnya, umat Muslim di Indonesia akan melaksanakan mudik atau pulang ke kampung halaman mereka, terutama bagi mereka yang tinggal jauh dari tempat asalnya.

Awal tradisi mudik yaitu sejak zaman Kerajaan Majapahit, dimana para petani yang berkelana menjadikan mudik sebagai tradisi untuk kembali ke kampung halaman mereka dan berkumpul bersama sanak saudara. 

Selain itu, para petani juga membersihkan makam leluhur sebagai permohonan agar diberi keselamatan dalam mencari rezeki di perantauan. Pada saat itu, mudik tidak terkait dengan perayaan Idul Fitri. 

Baru sekitar tahun 1970-an, istilah mudik dikaitkan dengan lebaran. Para perantau yang berada di kota Jakarta memanfaatkan cuti panjang untuk kembali ke kampung halaman. Mudik telah menjadi tradisi bagi seseorang yang merantau di kota lain untuk pulang ke kampung halaman dan merayakan Idul Fitri. 

Pelaksanaan mudik ditandai dengan padatnya arus lalu lintas setiap tahunnya, baik melalui jalur darat, udara, maupun laut. Tradisi mudik lebaran memiliki nilai-nilai seperti kekerabatan, sosial, dan spiritual, yang dapat dihayati dan dirasakan oleh pemudik. Menariknya, tradisi mudik lebaran sangat jarang ditemukan di negara-negara selain Indonesia.

Keluarga di Bandara YIA | Dokumen Pribadi
Keluarga di Bandara YIA | Dokumen Pribadi

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan tentang prediksi jadwal arus balik Lebaran 2024.Terkait arus balik Lebaran 2024, sejumlah rekayasa lalu lintas juga akan diberlakukan, mulai dari one way, contraflow hingga ganjil genap, juga akan diberlakukan. 

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Antoni Arif Priadi menyatakan bahwa sejumlah sarana angkutan tersebut disiapkan untuk melayani 193,6 juta penduduk Indonesia yang akan menjalani mudik lebaran. 

Sarana dan prasarana tersebut, menurut Antoni, disiapkan untuk melayani 71,7 persen penduduk Indonesia yang diprediksi bakal menjalani tradisi mudik lebaran, pada minggu pertama dan kedua April 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun