Mohon tunggu...
Nana Marcecilia
Nana Marcecilia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Menikmati berjalannya waktu

Mengekspresikan hati dan pikiran melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Hukum Artikel Utama

Adilkah Pengadilan Britania Raya terhadap Reynhard Sinaga?

8 Januari 2020   01:54 Diperbarui: 8 Januari 2020   07:49 4090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Reynhard Sinaga dalam pengadilan | Foto : SWNS.com/Julia Quenzler

Kalau begitu, mengapa sekarang dipublisitaskan? Kan pasti publik akan mencari tahu korbannya siapa saja?

Berdasarkan CNN, dalam aturan persidangan Inggris, misalkan Hakim Pengadilan, tidak memperbolehkan media meliput ataupun mengumbar berita haruslah ditaati.

Media apa saja yang hadir? Apakah hanya media tertentu dari Inggris saja yang hadir dalam persidangan tersebut? Masalahnya korban-korbannya Sinaga itu orang Inggris semua lho itu, bisa jadi ada subjektivitas ga dalam pemberitaanya?

Saya pribadi tidak membetulkan perbuatan Reynhard Sinaga, karena salah tetap saja salah, akan tetapi ada beberapa hal dalam kasus persidangan tersebut yang membuat saya heran, saya akan rangkum, supaya Anda tidak pusing sama pikiran saya, yakni:

Pertama, mengapa hanya menayangkan Sinaga lari mencari korbannya? Tapi saat kembali membawa korban, sama sekali tidak ditayangkan, padahal bisa kalau mau melindungi, korban bisa diblur? Dan durasi waktu 60 detik tersebut mengapa hanya berdasarkan pernyataan saja? Tidak ada tayangannya sama sekali?

Kedua, mengapa hanya ada kesaksian dari para korban semata? Teman pun hanya dua yang ditanyakan, dan entah itu memberikan kesaksian atau tidak dipengadilan. Dosen, komunitas, ataupun tetangga yang mengenalnya sama sekali tidak ditanya kah?

Ketiga, ada keganjilan atas sikap Sinaga yang katanya selalu tersenyum usai pengadilan, dan terlihat seperti menikmati setiap prosesnya. Ia pun kekeuh banget apa yang ia lakukan atas dasar suka sama suka. 

Dengan tingkat psycho-nya yang parah, mengapa tidak dites kejiwaannya? Dan ada pertanyaan juga, siapa sajakah yang menyaksikan senyumannya dan raut wajah yang menikmati proses persidangan?

Keempat, siapa saja yang hadir saat persidangan? Perwakilan dari media negara mana saja yang mendengarkan proses persidangan tertutup tersebut? Apakah pemberitaan media tersebut melakukan framing atau objektif?

Dari keempat pertanyaan tersebut, saya mengaitkannya dengan keputusan hakim dan pemberitaan ini bisa dilakukan setelah Uni Eropa melarang pengimporan sawit dan bijih nikel dari Indonesia selama dua tahun belakangan, bahkan sekarang Indonesia sendiri mengajukan gugatan kepada WTO mengenai pendiskriminasian Uni Eropa terhadap sawit Indonesia.

Bukankah nama Indonesia bisa semakin jatuh dan buruk sekali karena kasus sang predator seks dari Indonesia yang sangat jahat sepanjang sejarah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun