Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Keliling 3 Desa Pakai Baju Hazmat, Bagaimana Rasanya?

9 Juni 2020   18:41 Diperbarui: 10 Juni 2020   12:37 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eriska dan dua orang rekannya (dok. Eriska Eqy Eprilina)

Data yang didapatkan dari hasil tracking nantinya berguna dalam analisis epidemiologis untuk menentukan seberapa jauh kemungkinan persebaran covid-19 di suatu wilayah sehingga bisa digunakan untuk menyusun program pencegahan dan pengendalian virus ini di wilayah cakupan dia bekerja.

Pekerjaan tersebut memiliki risiko bahaya tertular covid-19 yang bisa saja dimiliki dalam tubuh warga yang diselidiki (carrier/OTG), oleh karena itulah pihak puskesmas mengantisipasi risiko tersebut dengan mewajibkan Eriska dan tim untuk mengenakan APD yang lengkap..

Saat tracking, Eriska harus memakai baju coverallsuit Hazmat, masker N95, handscoon (sarung tangan), sepatu boot, googles, serta faceshield transparan. Pakaian beserta aksesorisnya yang dipakai ini, tentu saja membuat Eriska hampir tidak bisa dikenali karena terlalu rapat menutupi seluruh tubuhnya.

Apakah anda bisa membayangkan bagaimana rasanya ketika memakai baju yang menutup rapat seluruh tubuh dan harus mengunjungi 3 desa pada siang hari yang terik?

Cuma dengan membayangkan saja sudah bikin saya gerah kepanasan dan sesak nafas.

Lalu bagaimana perasaan Eriska dan semua rekan dia ketika memakai pakaian itu? Apakah tubuh mereka merasa adem-adem saja dan nafas mereka lega seperti biasanya? Kok mereka kuat, ya.

Eriska ternyata juga manusia, dia tidak merasa adem-adem saja atau lega nafas ketika bekerja. Dia sebenarnya mengalami perasaan seperti apa yang sudah kita bayangkan tadi. Gerah, panas, dan sesak nafas.

Dalam waktu beberapa jam memakai baju dan perlengkapan itu saja, dia seperti mandi dengan keringat sendiri, kerapatan masker N95 membuat dia tersengal sesak tiap kali ingin bernafas. Googles dan faceshield yang mengembun membuat pandangan matanya ngeblur.

Ditambah lagi, dia harus berkeliling dari satu rumah ke rumah yang lain dengan terik matahari yang sedang bersemangat menyinari. Nikmat sekali!

Tak hanya itu, Eriska kerap mendapatkan penolakan bahkan cibiran dari warga dengan beragam alasan. Ada yang ketakutan, ada pula yang memang tidak mau kooperatif. Keadaan ini membuat hati dia terasa semakin lelah. Tapi  tentu saja dia tidak menyerah, dong.

Sedang mewawancari warga (dok. Eriska Eqy Eprilina)
Sedang mewawancari warga (dok. Eriska Eqy Eprilina)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun