Pernahkah anda bermimpi dapat merasakan sensasi menjadi mahasiswa Universitas Indonesia? Atau menjadi bagian paling membanggakan dari para barisan ITB muda ?
Mimpi mimpi besar untuk dapat berkuliah di kampus mentereng mungkin adalah sebuah impian yang di idam-idamkan olek banyak remaja di Indonesia, jaminan masa depan yang cerah, relasi yang mengakar, dan lingkungan suportif untuk berkembang menjadi sebuah daya tawar yang begitu menggiurkan bagi para pejuang bangku perkuliahan
Namun, impian tersebut akan kembali menjadi impian saja tatkala kita menyadari bahwa tempat terbaik hanya akan dihuni juga oleh orang-orang terbaik, sedangkan mimpi sebesar ini tidaklah dimiliki oleh orang-orang tertentu saja, lantas apa yang terjadi? Ya ketimpangan luar biasa antara kuota yang tak seberapa dengan peminat yang banyak luar biasa.
Pada akhirnya beberapa orang dengan mimpi besar untuk menjadi mahasiswa kampus-kampus besar pun harus merelakan mimpinya dan sedikit mengesampingkan ego untuk berkuliah dikampus lain. Beberapa mungkin mudah menerima fakta tersebut, tapi dalam beberapa kasus terjadi dimana orang-orang yang telah diterima di beberapa kampus masih terus mencoba untuk menjebol kampus impiannya.
Fenomena ini mungkin bisa kita sebut sebagai kuliah transit, dimana seseorang mengenyam bangku perkuliahan hanya dalam waktu sementara hingga ia dapat meraih kampus impiannya, salahkah hal demikian?
Harga mahal demi satu bangku kuliah
Dilansir dari Tirto.id Pada tahun 2023 tercatat sebayak 803.852 Peserta UTBK mengikuti tes tersebut demi bisa memasuki kampus impiannya masing-masing, tetapi amat berbanding dengan jumlah peserta keseluruhan, pada tahun 2023 peserta yang berhasil lolos dalam tes penerimaan mahasiswa baru tersebut hanya sebanyak 27,77% saja atau sebanyak 223.217 peserta.
Angka ini membuktikan bahwa demi untuk berkuliah di kampus-kampus negeri memang dibutuhkan effort yang tak main-main.
Bagi beberapa peserta yak tak berkesempatan untuk diterima hal ini menjadi sebuah pukulan yang amat besar. Lantas masihkah etis ketika seseorang yang telah diterima untuk berkuliah di kampus negeri tetapi menanggalkan kesempatan tersebut demi mengejar kampus lain yang lebih baik?