Negara Indonesia berbentuk kepulauan yang membentang anggun dari sabang sampai merauke. Berada di tengah katulistiwa bagai liontin kalung permata.Keberagaman suku,budaya, agama dan adat istiadat dibawah naungan “Bhineka Tunggal Ika”. Bukan hanya semboyan, tapi cerminan jati diri bangsa yang tertulis dibawah garuda pancasila yang gagah.Perbedaan adalah kekayaan yang di miliki bangsa ini. Termasuk kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang di masing-masing daerah. Indonesia memang harta karun yang tak ternilai harganya. Ya, Kebudayaan Indonesia salah satunya.
Sudah sebelas tahun , tepat ditanggal 7 November 2003 - Wayang kulit diakui dunia internasional lewat badan PBB UNESCO sebagai sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur atau bahasa kerennya : World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity. Kemudian menyusul beberapa kebudayaan di Indonesia yang turut mendapatkan pengakuan, diantaranya keris pada 25 November 2005 dan angklung pada tanggal 16 November 2010. Bulan November , barang kali menjadi bulan yang membahagiakan bagi budaya kita.
Mengapa UNESCO memasukkan Wayang ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia? Memang pertunjukan boneka tak hanya ada di Indonesia karena banyak pula negara lain yang memiliki pertunjukan boneka. Namun pertunjukan bayangan boneka (Wayang) di Indonesia memiliki gaya tutur dan keunikan tersendiri, yang merupakan mahakarya asli dari Indonesia.
Wayang Indonesia terdiri dari banyak jenis dan variasinya. Di Indonesia sendiri dapat ditemukan lebih dari 100 jenis variasi dari wayang, yang tersebar ke berbagai pulau Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan, Sumatra, dan lainnya. Wayang-wayang tersebut memiliki keunikan dan kekhasan sesuai dengan kultur budaya masyarakat setempat. Diantaranya masih ada yang bisa dijumpai, disimpan di museum atau bahkan hampir punah.
Seperti orang jatuh cinta yang perlu proses mengenal atau “PDKT” dengan kekasihnya. Begitupula untuk jatuh cinta pada wayang , kita juga harus pedekate. Bagaimana bisa mencintai jika kita tidak tahu apa-apa? Cinta buta (red. buto)- cinta raksasa dong! hehe
Berikut ini adalah macam-macam wayang yang berkembang di Indonesia , yang setidaknya harus kalian tahu:
1. Wayang Kulit
Dalam Bahasa Jawa, Wayang kulit berarti bayangan yaitu boneka-boneka yang digunakan dalam pertunjukan itu berbayangan atau memberi bayang-bayang. Wayang merupakan salah satu kekayaan budaya yang bernilai tinggi karena berbagai macam bentuk kesenian seperti seni sastra, seni suara, seni musik, dan seni rupa digabungkan menjadi satu sehingga tercipta sebuah pertunjukan yang indah, menarik, dan padat makna.
Bagi orang jawa, wayang merupakan cermin dari sifat dan kelakuan manusia yang digambarkan secara konkrit baik dalam hal pandangan terhadap hakekat hidup, asal dan tujuan hidup, hubungan manusia dengan Tuhan, dengan lingkungan, serta dengan manusia lain.
Tentang asal-usul kesenian wayang kulit hingga saat ini masih merupakan suatu masalah yang belum terpecahkan secara tuntas. Menurut kitab Centini, asal-usul Wayang Kulit diciptakan oleh Raja Jayabaya dari kerajaan Mamenang (kediri), sekitar abad ke-10
2. Wayang Golek
Wayang golek, berusia jauh lebih muda daripada wayang kulit yaitu muncul sekitar tahun 1583. Sunan Kuduslah yang pertama-tama memperkenalkan boneka kayu sebagai alat pertunjukkan, agar boneka ini dapat dimainkan pada siang hari. Dalam perkembangannya, pertunjukkan boneka kayu dari Jawa Barat ini, dikenal sebagai wayang golek, yang berasal dari wayang kulit, teater bayang-bayang dari Jawa.
Dalam bahasa sunda, ada ungkapan yang berasal dari kepercayaan agama Islam, yang menyatakan “Wayang sakotak, dalangna ngan hiji” (“wayangnya sekotak, hanya memerlukan seorang dalang”) yang berarti bahwa begitu banyak manusia di dunia hanya memerlukan satu Tuhan.
Mumpung masih membahas tentang wayang golek, ada sebuah kabar duka yang masih segar membekas dalam ingatan. Pada tanggal 31 Maret 2014 , Indonesia harus kehilangan putra terbaik dalam pedalangan khususnya wayang golek . Beliaulah yang beken di sebut Abah "Asep Sunandar Sunarya". Beliau pernah berkata : "Harkat jeung Martabat hiji Bangsa bisa diukur tina budayana, lamun budayana awutawutan tangtu bangsana ge bakal ruksak" yang artinya harkat dan maratabat suatu bangsa bisa diukur dari budayanya, kalau budayanya kacau tentu bangsanya-pun akan rusak.
3. Wayang Orang
Wayang orang disebut juga dengan istilah wayang wong (bahasa Jawa) adalah wayang yang dimainkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang tersebut. Wayang orang diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada tahun 1731. Lebih muda daripada wayang golek dan wayang kulit ya.
Saat ini pertunjukan wayang orang yang masih bisa dilihat salah satunya adalah wayang orang Barata (di kawasan Pasar Senen, Jakarta), Taman Mini Indonesia Indah, Taman Sriwedari Solo, dan Wayang Orang “Ngestipandhowo” di Taman Budaya Raden Saleh Semarang.
Sekadar cerita, pernah suatu hari sendirian menonton pentas Wayang Orang yang kebetulan diadakan oleh WO “Ngestipandhowo” Semarang. Mulai dari supir taksi, penjaga tiket sampai dengan orang duduk disebelah kagum heran dan kaget. Pertanyaan yang dilontarkanpun aneh-aneh .
Mbak sendirian aja? *sambil kaget-mata terbelalak-untung gak copot* Kalau menonton sendiri memang salahnya dimana?
Kok seuisa mbak suka nonton wayang? emang ada rentang usianya buat nonton wayang?
Yang agak serius adalah pertanyaan dari bapak supir taksi : Coba kalau mbak suka wayang, siapa yang dibuang ke sungai? dan itu anaknya Siapa? hmm.. Karna-Anaknya Dewi Kunti. hehe
Intermezo sebentar : Cerita dalam foto yang diambil saat pementasan HUT Ngestipandowo Agustus kemarin.Sebelah kiri bersama Didi Nini Thowok - seorang penari hebat yang sudah terkenal sampai luar negeri. Sebelah kanan , perkenalkanlah beliau adalah Prof. Edi Dharmana, dr, MSc, PhD, SpParK . Ya, beliau adalah seorang profesor , dokter spesialis, dosen , seniman -pemain wayang orang dan bintang iklan. Multitalented. Satu lagi , Beliau adalah salah satu guru besar hebat yang dimiliki Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Dan yang membuat menambah luar biasa adalah Museum Rekor Indonesia (MURI) pernah menganugerahkan Beliau sebagai rekor pelaku tradisonal wayang orang (WO) terlama dari Sekolah Dasar (SD) hingga menjadi guru besar. Ya, semoga nanti kehebatan kedua beliau disamping kanan-kiri ikut menular ke yang tengah. Amin
Yup, kembali lagi. Meskipun terdapat perbedaan dari jenis pembuatan wayang , ada kesamaan yang dimiliki wayang yang berkembang saat ini yaitu cerita yang sering diangkat adalah tentang Mahabarata dan Ramayana dari India. Bagaimana kisahnya?
Mahabarata bercerita tentang janji Bisma untuk mengabdi pada negerinya, Kunti yang membuang Karna, Destarata yang (bingung) harus berada di pihak yang mana, Perseteruan paling menyakitkan antar saudara : Kurusetra dan Pandhawa.,Sengkuni yang gemar adu domba.,Drupadi yang mendendam, Amba yang tafakur dalam janjinya, Yudhistira - kakak yang bijaksana, Bima yang lebih kuat dari gajah, Arjuna yang menjadi wanita dalam penjelmaannya, Nakula Sadewa yang kembar tapi tak serupa, dan Krisna yang tahu segalanya.
Kalau kisah Ramayana? Kisah ini tentang ujian kesetiaan dan kesucian Sinta , Anoman yang meng-gaduh-kan Alengka, Lesmana yang setia, Rama yang kena penyakit gandrung, Sarpakenaka yang menggoda sana-sini, Kumbakarna yang dilema , dan Rahwana yang tak mampu menghalangi datangnya cinta yang jatuh pada Sinta.
Nah, catatan ya cerita yang berkembang di Indonesia tidak persis India, namun sudah mengalami penyesuaian adat istiadat Indonesia. Seperti tokoh Punakawan merupakan bagian dari dunia wayang yang hanya ada di Indonesia,karena di dalam cerita asli pewayangan di India tidak ada tokoh Punakawan. Sedangkan kesenian wayang sendiri sudah ada sejak sebelum kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia.dan melekat begitu kuat dalam kebudayaan Jawa
Dari cerita pewayangan ada nilai-nilai kehidupan yang bisa diterapkan pada kehidupan. Ya, Sudah mulai sadarkah kalian sebagai warga Indonesia ? Ingat , Kebudayaan suatu negara merupakan cerminan betapa hebatnya para leluhur kita.
Oya tambahan, suatu hari tidak sengaja menemukan akun twitter bernama Nanang Hape. Dari tulisannya hampir keseluruhan membahas tentang wayang dan selidik punya selidik ternyata beliau memang seorang Dalang. Pantes! Ya, berkenalanlah dan mintalah untuk menjadi “makcomblang”-mu mencintai wayang. Beliau adalah dalang yang “memuda”-kan wayang. Cara beliau menceritakan pewayangan begitu apik dan dengan gaya bahasa yang puitis – ngena!. Beliau mengusung wayang urban sebagai format utamanya. Coba klik yaaa..
Yang tampak itu wayang. Dalang tidak. Kalau masih nampak dalangnya, wayangnya belum hidup. Begitu juga negerimu- Nanang hape
Selamat 11 tahun diakui dunia Wayang Indonesia, semoga bangsa ini tidak hanya bisa “ribut” ketika sudah di “rebut”. Kami-generasi penerus yang tak hanya menjaga namun berusaha melestarikannya. Jadi selama ini, siapakah yang ketinggalan? Kita atau wayang? Jangan-jangan kita yang ketinggalan wayang. Ayo jaga, Sebelum negeri api seberang menyerang untuk mengambil. hehe
"wayangmu wayangku-wayang kita semua, senimu seniku - budaya indonesiajagalah selalu hingga di ujung masa , tak perlu kau malu bila mengaguminya"- soundtrack world of wayang @KompasTV
Semoga Tulisan 1300 kata ini bisa membuatmu naksir wayang. Yuk #KatakanCintaWayang. Tidak perlu malu untuk mengakuinya :) Dari Indonesia, Wayang untuk Dunia ^^
Salam Sadar Wayang!
Listhia H Rahman