Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Resign atau Berdamai dengan Keadaan?

26 April 2024   20:47 Diperbarui: 28 April 2024   16:38 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Krisanti_kazan

Aku sedang menghadapi dilema besar di tempat kerja dan rasanya aku butuh saran dari orang lain. Sejak beberapa bulan terakhir, aku merasa sangat tidak nyaman di tempat kerja. Lingkungan kerja menjadi semakin toksik dan tekanan pekerjaan semakin besar.
Pertanyaannya sekarang, apakah aku harus tetap bertahan atau mengundurkan diri?
Di satu sisi, aku tahu bahwa resign tidak akan menjadi solusi instan untuk semua masalah. Aku telah berinvestasi begitu banyak waktu dan energi di perusahaan ini dan mengundurkan diri berarti harus memulai dari awal lagi. Aku juga khawatir dengan stabilitas keuangan saya jika aku tidak segera menemukan pekerjaan baru.

Tapi di sisi lain, aku merasa terjebak dalam lingkungan kerja yang tidak sehat. Aku merasa tidak dihargai dan pekerjaan ini mulai merusak kesehatan mental dan fisikku. Setiap hari rasanya seperti melawan arus, dan aku mulai kehilangan minat dan motivasi untuk bekerja.
Apa yang seharusnya aku lakukan? Apakah ada cara untuk memperbaiki situasi ini di tempat kerja? Atau apakah aku harus mengambil risiko dan mencari peluang baru di tempat lain? Aku benar-benar bingung dan merasa terjebak di persimpangan ini.

Ilustrasi di atas adalah curhatan karyawan yang sering kita temui di sekitar kita. Galau memilih antara resign atau bertahan. Bahkan ada juga yang menambah galau dengan berbagai tanggungan hidup seperti cicilan rumah/mobil, anak istri yang perlu dinafkahi, kakak yang menjadi tulang punggung keluarga, dan sebagainya.

Terkadang, dalam kehidupan profesional, kita mengalami situasi di mana kita merasa terjebak di antara dua pilihan tersebut: mengundurkan diri atau berdamai dengan keadaan yang kurang ideal. Ini adalah pertimbangan yang serius dan bisa menjadi pengalaman yang menantang secara emosional dan mental. Bagaimana cara membuat keputusan yang tepat sesuai dengan kondisi kita?

Mengundurkan Diri: Langkah Ekstrem yang Memerlukan Pertimbangan Matang

Mengundurkan diri dari pekerjaan adalah keputusan yang serius dan harus dipertimbangkan secara matang. Langkah ini mungkin diperlukan jika situasi di tempat kerja sangat tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda. Berikut adalah beberapa alasan mengapa seseorang mungkin memilih untuk mengundurkan diri:

middle & partners (linkedin.com)
middle & partners (linkedin.com)

Kesejahteraan Mental dan Emosional.

Lingkungan kerja yang tidak sehat atau tekanan yang terlalu besar dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan emosional seseorang. Mengundurkan diri bisa menjadi langkah pertama untuk mendapatkan kembali keseimbangan dan kebahagiaan dalam hidup.

Kesempatan Perubahan.

Kadang-kadang, mengundurkan diri adalah cara terbaik untuk membuka pintu untuk kesempatan baru dan lebih baik. Ini bisa berarti mencari pekerjaan yang lebih sesuai dengan minat, keterampilan, dan nilai-nilai Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun