Mohon tunggu...
Krisanti_Kazan
Krisanti_Kazan Mohon Tunggu... Guru - Learning facilitator in SMA Sugar Group

Mencoba membuat jejak digital yang bermanfaat dan bercita² menghasilkan karya buku solo melalui penerbit mayor. (Learning facilitator di Sugar Group Schools sejak 2009, SMA Lazuardi 2000-2008; Guru Penggerak Angkatan 5; Pembicara Kelas Kemerdekaan di Temu Pendidik Nusantara ke 9; Pemenang Terbaik Kategori Guru Inovatif SMA Tingkat Provinsi-Apresiasi GTK HGN 2023; Menulis Buku Antologi "Belajar Berkarya dan Berbagi"; Buku Antologi "Pelita Kegelapan"; Menulis di kolom Kompas.com; Juara II Lomba Opini Menyikapi Urbanisasi ke Jakarta Setelah Lebaran yang diselenggarakan Komunitas Kompasianer Jakarta)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Identitas dan Ekspresi Melalui Kreatifitas Kebijakan Seragam Sekolah

17 April 2024   20:00 Diperbarui: 3 Mei 2024   14:03 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thematic Friday "Cartoon Characters" Guru SMA Sugar Group (sumber: dokpri krisanti_kazan)

Oleh: Krisanti_kazan

Pemakaian seragam sekolah telah menjadi praktik umum di banyak negara di seluruh dunia, dan sejarahnya bermacam-macam tergantung pada budaya dan tradisi masing-masing. Namun, banyak catatan sejarah menunjukkan bahwa pemakaian seragam sekolah pertama kali diperkenalkan pada abad ke-16 di Inggris. Pada awalnya, seragam tersebut biasanya digunakan oleh siswa dari latar belakang ekonomi yang lebih tinggi untuk membedakan mereka dari anak-anak dari latar belakang yang lebih rendah. Alasan utama mengapa kita harus memakai seragam sekolah adalah untuk menciptakan kesetaraan dan mengurangi tekanan sosial di antara siswa.

Mengapa Seragam Sekolah Dianggap Penting?

1. Kesetaraan. Seragam sekolah membantu menciptakan kesetaraan di antara siswa, karena semua orang mengenakan pakaian yang sama tanpa memperhatikan status sosial atau ekonomi mereka. Ini membantu mengurangi kesenjangan dan pembagian kelas di antara siswa. Bagi kami di sekolah perusahaan yang siswanya dari beragam latar belakang (anak pekerja harian hingga pejabat), penentuan seragam sekolah merupakan hal penting untuk melatih sikap saling menghargai tanpa melihat latar belakang ekonomi yang beragam.

2. Identitas Sekolah. Seragam sekolah merupakan simbol identitas sekolah. Ketika siswa memakai seragam, mereka mewakili sekolah mereka dengan bangga, dan hal ini dapat meningkatkan rasa kebanggaan terhadap institusi pendidikan mereka.

3. Mengurangi Tekanan Mode. Tanpa seragam, ada kemungkinan tekanan pada siswa untuk memakai pakaian yang modis atau mahal, yang dapat memperburuk perasaan inferioritas di antara mereka. Dengan menggunakan seragam sekolah, tekanan ini dapat dihindari. Untuk memberi wadah berekspresi, diberi waktu di hari Jumat untuk memakai pakaian bebas sopan bertema casual.

4. Fokus pada Pendidikan. Seragam sekolah membantu menciptakan lingkungan belajar yang terfokus. Ketika semua siswa mengenakan seragam, perhatian mereka lebih terarah pada pembelajaran daripada pada penampilan fisik atau pakaian.

5. Keamanan. Di beberapa negara, seragam sekolah juga membantu meningkatkan keamanan di sekolah. Dengan adanya seragam, orang asing yang tidak berwenang sulit untuk menyamar sebagai siswa.

Seragam sekolah telah menjadi bagian penting dari kehidupan siswa di seluruh dunia. Meskipun seragam sekolah memiliki keuntungan-keuntungan tersebut, ada juga argumen bahwa seragam sekolah dapat menghambat ekspresi diri siswa. Namun, banyak sekolah telah mengadopsi seragam yang memperbolehkan sedikit variasi atau aksesori untuk memberikan ruang bagi ekspresi individual. Seiring dengan perubahan zaman, semakin banyak sekolah yang mulai mencari inovasi dalam kebijakan seragam mereka, memungkinkan siswa untuk mengekspresikan diri mereka dengan lebih kreatif sambil mempertahankan identitas sekolah yang kuat.

Apa Saja Inovasi yang Bisa Dilakukan Sekolah?

1. Personalisasi Seragam. Salah satu pendekatan inovatif dalam kebijakan seragam sekolah adalah dengan memperbolehkan sedikit personalisasi dalam batas-batas yang ditetapkan. Ini memungkinkan siswa untuk mengekspresikan kepribadian mereka melalui aksesori atau detail kreatif pada seragam mereka. Misalnya, siswa dapat diperbolehkan memilih pins, atau aksesori lainnya yang mencerminkan minat atau nilai-nilai pribadi mereka. Dengan memberikan sedikit ruang untuk kreativitas ini, sekolah dapat membantu siswa merasa lebih terlibat dan terhubung dengan seragam mereka. Jadi penambahan aksesoris yang tidak berlebihan akan memberi nuansa personal yang tidak mengganggu fungsi seragam tersebut.

Seragam sekolah Senin-Kamis SMA Sugar Group (sumber: dokpri krisanti_kazan)
Seragam sekolah Senin-Kamis SMA Sugar Group (sumber: dokpri krisanti_kazan)
2. Kolaborasi dengan Siswa. Hal ini juga merupakan elemen kunci dari inovasi dalam kebijakan seragam sekolah. Melibatkan siswa dalam proses pengembangan kebijakan memungkinkan mereka untuk merasa didengar dan dihargai. Forum diskusi, survei, atau kelompok fokus dapat menjadi cara yang efektif untuk mengumpulkan masukan dari siswa tentang bagaimana mereka ingin mengekspresikan diri melalui seragam sekolah mereka. Dengan demikian, kebijakan seragam sekolah dapat lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan siswa, menciptakan ikatan yang lebih kuat antara siswa dan sekolah.

Seragam Jumat batik sekolah SMA Lazuardi (sumber: dokpri krisanti_kazan)
Seragam Jumat batik sekolah SMA Lazuardi (sumber: dokpri krisanti_kazan)
Saya teringat saat mengajar di SMA Lazuardi-Depok sekitar tahun 2002. Saat itu sekolah kami menggunakan seragam nasional putih abu-abu dan belum memiliki seragam batik sekolah. Ada salah satu siswa kami bernama Hasan Alatas memiliki bakat seni yang bagus dan sekolah akhirnya mengajak siswa tersebut untuk berkolaborasi membuat desain batik ala remaja. Dalam sekejap dia berhasil membuat desain batik yang beda dari kebanyakan sekolah. Desainnya terdiri dari tulisan semi mural yang benar-benar khas berwarna biru Lazuardi sesuai artinya yaitu jenis batuan metamorf yang berwarna biru. Batuan ini menjadi batu permata yang dihargai sejak zaman kuno karena warna birunya. Baju batik tersebut masih dipakai hingga hari ini dan menjadi ciri khas SMA Lazuardi.

3. Casual Friday di Sekolah Sugar Group. Kebijakan seragam sekolah juga dapat memberikan penekanan pada kreativitas dalam aturan yang dibuat. Sebagai contoh, aturan yang memungkinkan siswa untuk mengekspresikan kepribadian mereka melalui pilihan aksesori atau styling, sambil tetap mematuhi pedoman seragam yang telah ditetapkan. Ini mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan mengembangkan gaya pribadi mereka sendiri, sambil tetap menjaga keseragaman dan integritas seragam sekolah.

Casual Friday (sumber: dokpri krisanti_kazan)
Casual Friday (sumber: dokpri krisanti_kazan)
Setelah Senin hingga Kamis memakai seragam sekolah, kami membuat kebijakan untuk siswa mengekpresikan dirinya di hari Jumat. Contoh penerapan hari khusus berseragam bebas diberlakukan di Sekolah Sugar Group setiap Jumat. Pedoman umumnya adalah baju casual, sopan, dan tidak menunjukkan identitas kelompok.  Misalnya dilarang memakai pakaian yang memperlihatkan identitas golongan tertentu seperti baju/jaket kelas atau angkatan, dan sejenisnya. Hal ini untuk menghindari sentimen senioritas dan geng/kelompok.

4. Thematic Friday di Sekolah Sugar Group. Selain itu, untuk mengasah kretivitas dan literasi warga sekolah, setiap Jumat sebulan sekali kami mengadakan Thematic Friday. Dalam momen ini, semua warga sekolah (guru, staf, siswa) memakai pakaian /kostum dengan tema tertentu. Penentuan tema sudah dibuat untuk satu tahun ajaran di kalender akademik sekolah. Tema beragam dari science fiction, cartoon character, united nation, my future, unique sandals, unique hat, traditional costume, recycle costume, dan lainnya. Sekolah menekankan untuk membuat seunik dengan memanfaatkan pernak pernik yang dimiliki di rumah dan mengkreasikannya tanpa perlu membeli baju baru. Setiap tahun akan ada tema-tema baru yang menarik.



Thematic Friday
Thematic Friday "Oriental" (sumber: dokpri krisanti_kazan)

Guru SMA Sugar Group dengan tema
Guru SMA Sugar Group dengan tema "King and Queen" (sumber: dokpri krisanti_kazan)
Siswa harus bisa menjelaskan kenapa dia memilih pakaian adat Batak atau misal pakaian tradisional Korea dan lainnya. Momen ini melatih literasi siswa untuk mempelajari budaya Indonesia dan juga negara lain. Untuk mengapresiasi karya siswa dan guru, akan dilanjutkan dengan fashion show sebelum memulai pelajaran untuk memperkenalkan kostum buatannya. Momen ini melatih kreatifitas, rasa percaya diri, kebhinekaan, dan saling menghargai karya orang lain.

Dalam kesimpulan, inovasi dalam kebijakan seragam sekolah adalah tentang menciptakan lingkungan di mana siswa dapat merasa diterima dan dihargai, sambil tetap mempertahankan identitas dan kesatuan sekolah. Dengan memperbolehkan sedikit personalisasi, kolaborasi dengan siswa, integrasi unsur budaya atau lokal, dan penekanan pada kreativitas dapat menciptakan kebijakan seragam yang mendukung ekspresi diri siswa dengan cara yang kreatif dan bermakna. Selamat berinovasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun