Mohon tunggu...
Jumari (Djoem)
Jumari (Djoem) Mohon Tunggu... Seniman - Obah mamah

Hidup bergerak, meski sekedar di duduk bersila.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kualitas Carnival Wayang Menurun

21 Februari 2012   07:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:23 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menarik lagi adalah pendapat seorang pemerhati berbagai karnival yang ada di solo, sebagai berikut komennya:

Kalau soal kesemrawutan itu sudah jadi tradisi, jadi jangan selalu dibahas. Yg perlu dikritisi itu justru pada persoalan penentuan materi dan menata pertunjukan dalam bentuk arak-arakan di jalan raya. Mana mungkin kesenian bisa perfek kalau semuanya tidak dikondisikan. Dan lain-lain lah, silakan dipikir. Kita seniman mestinya jangan selalu manut lah, dari pada setiap habis karnaval pada sters mending kita jadi penonton saja yang bisa apa saja. Nah kalau cuma sekedar ingin eksis atau cari uang lewat karnaval mestinya jangan pakai pertimbangan yang njlimet-njlimet, yg penting ramai, gayeng, glamor,keras dan mbrebegi.


Sekian semoga menjawab pertanyaan Mas BEJO.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun