Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Dear Pebisnis Online, Perhatikan 3 Hal Ini dalam Merespon Pembeli

16 Juni 2020   18:46 Diperbarui: 18 Juni 2020   11:01 1739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: jawaracorpo.com

Dalam dua hari ini, saya merasa sangat kesal karena sikap seorang penjual online di salah satu e-commerce ternama di Indonesia. Selama pandemi ini, saya dan istri memang kerap kali berbelanja secara online di marketplace ini. 

Namun dari pengalaman selama ini, saya merasa sangat nyaman dan terbantu dengan belanja online mengingat harus di rumah saja. Sampai kejadian ini terjadi dan menyulut emosi saya.

Kejadian ini berawal saat barang pesanan yang saya tunggu-tunggu tiba di rumah. Kurir yang bertugas mengirimkan barang dengan ramah memanggil dari depan rumah. Dengan senang hati saya pun segera menerima dan membuka paket yang memang saya tunggu-tunggu itu.

Namun setelah dibuka, ternyata isi paket saya tidak lengkap. Dalam bungkusan paket plastik berwarna hitam itu, hanya terisi 1 item produk, padahal saya yakin telah memesan dan membayar untuk 2 item produk berbeda.

Saya coba cek kembali bungkus paket yang sudah saya terima dan buka. Di bagian luar paket yang tertulis alamat saya sebagai alamat penerima, juga tertulis dengan jelas tulisan yang menyebutkan isi paket berupa dua item produk yang saya pesan.

Segera saya buka kembali aplikasi belanja online tersebut dari smartphone saya untuk kembali mengkonfirmasi yang tertera disana. Dan benar, di aplikasi memang saya telah melakukan pemesanan dan pembayaran untuk dua item produk seperti yang tertulis di bungkus paket yang saya terima.

Di aplikasi tersebut, segera muncul pesan agar saya melakukan ulasan produk karena saya telah menerima produk yang dikirim. Saya pun memberi rating 1 bintang, mengirim foto paket yang dikirim, dan menuliskan ulasan. Dalam ulasan tersebut, saya menanyakan perihal mengapa barang yang dikirim hanya 1 item, dan bagaimana penyelesaian dari penjual terkait hal ini.

Setelah berselang beberapa waktu, saya pun mengirimkan pesan secara pribadi melalui fitur "chat" ke penjual dan mengkonfirmasi hal yang sama seperti saya tulis di ulasan produk. Tapi, pertanyaan yang saya ajukan justru direspon jauh dari harapan saya. 

Saya pikir, penjual akan segera meminta maaf karena telah melakukan kesalahan dalam pengiriman. Namun ternyata, penjual membalas chat saya dengan tulisan ketus dengan mengatakan "oooow sudah ngasi ulasan ya... yaudah gak jadi kami ganti".

Saat membaca respon ini, saya kesal bukan kepalang, bahkan seperti amarah yang sudah memuncak sampai ke ubun-ubun. Bukannya minta maaf, eh si penjual seolah-olah mengatakan saya yang salah dan mengatakan tidak akan mengganti. Sialan, pikir saya sangat kesal. 

Apa salahnya saya memberi ulasan dan "rate" bintang 1? Justru, alasan saya bertransaksi melalui marketplace karena tersedia fasilitas "rate" dan ulasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun