Mohon tunggu...
Isur Suryati
Isur Suryati Mohon Tunggu... Guru - Menulis adalah mental healing terbaik

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Eksplorasi Konsep Modul 1.3 - Forum Diskusi

27 April 2024   04:41 Diperbarui: 27 April 2024   05:29 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya, sebagai seorang CGP, mengalami pencerahan yang mendalam saat memahami potensi luar biasa yang dimiliki oleh setiap murid. 

Mereka bukan sekadar objek pembelajaran, melainkan agen aktif dalam proses belajar. Visi yang berpihak pada murid menempatkan mereka sebagai subjek utama, dengan suara dan kebutuhan yang harus didengar dan dihargai.

2. Menemukan Makna Pembelajaran

Dalam perjalanan saya, saya terinspirasi untuk mentransformasi pembelajaran dari sekadar transfer pengetahuan menjadi proses bermakna dan kontekstual. 

Saya belajar untuk merancang pembelajaran yang memungkinkan murid menjelajahi minat, bakat, dan potensi mereka, sehingga setiap pelajaran memiliki relevansi dan nilai yang nyata bagi mereka.

3. Membangun Kolaborasi Holistik

Saya menyadari bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk murid, orang tua, guru, dan komunitas, adalah kunci dalam mewujudkan visi berpihak pada murid. Kolaborasi ini memperkuat ekosistem pendidikan yang suportif dan mendorong kemajuan bersama.

Penerapan Inkuiri Apresiatif dalam Konteks Sehari-hari sebagai Pendidik

Inkuiri apresiatif menawarkan pendekatan positif dan berkelanjutan untuk mewujudkan visi berpihak pada murid. Berikut adalah beberapa pengalaman pribadi saya dalam menerapkan inkuiri apresiatif di lingkungan sekolah:

1. Menciptakan Budaya Positif di Kelas

Saya aktif membangun budaya kelas yang positif dan suportif dengan fokus pada kekuatan, potensi, dan pencapaian murid. Saya sadar akan pentingnya memberikan apresiasi dan pujian yang tulus, karena hal itu dapat memotivasi murid untuk terus belajar dan berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun