Pada laga matchday kedua melawan Australia, skuad asuhan Shin Tae yong berhasil menang tipis 1-0. Bagi Indonesia laga ini adalah wajib menang untuk membuka peluang lolos dari fase grup.Â
Terbukti tekad menang tersebut menjadi buah yang nyata sebagai hasil kerja keras performa skuad Garuda Muda yang berjuang pantang menyerah.Â
Kemenangan atas Australia tersebut sekaligus menjungkir balikkan para pengamat yang lebih mengunggulkan Australia.Â
Garuda Muda menang atas Australia juga sebagai rekor keberhasilan mereka dalam sejarah pertemuan kedua tim.Â
Begitu pula saat menghadapi Yordania pada matchday ketiga yang sangat menentukan. Bagi Garuda Muda laga tersebut cukup bermain imbang saja sudah jaminan mereka lolos ke perempat final.Â
Namun faktanya skuad Garuda Muda tidak mau menargetkan imbang, mereka tidak mengendorkan permainan terus mengejar gol kemenangan. Akhirnya 4 gol mereka cetak dan hanya kebobolan satu gol.Â
Kemenangan atas Yordania juga diluar prediksi para pengamat sepak bola. Bahkan para pundit tersebut terkesima dengan permainan ciamik Garuda Muda.Â
Bagaimana proses  gol-gol yang tercipta melalui suatu kerja sama tim yang luar biasa.  Gol-gol Marselino Ferdinan dan Witan Sulaeman menjadi bahan diskusi mereka.Â
Dengan kemenangan tersebut, Garuda Muda lolos ke perempat final untuk pertama kalinya di ajang Piala AFC U23. Lebih menarik lawan di fase tersebut adalah Korea Selatan, negara asal Shin Tae yong, pelatih Garuda Muda saat ini.Â
Performa Garuda Muda di Perempat Final
Semua menunggu sikap profesionalsosok Shin Tae yong menghadapi laga tersebut. Namun fakta berbicara coach Shin Tae yong benar-benar menjunjung tinggi sikap profesional sebagai pelatih skuad Indonesia.Â
Grafik permainan Garuda Muda menghadapi Korea Selatan semakin meningkat. Mereka sempat unggul 2-1 berkat dua gol Raffael Struick sampai menit ke-84.Â