Mohon tunggu...
Hen AjoLeda
Hen AjoLeda Mohon Tunggu... Buruh - Pengajar dan buruh tani separuh hati di kampus desa

menulis dan bercerita tentang segala hal

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Peran Lansia sebagai Tenaga Kerja dan Plus Minus bagi Perusahaan

27 April 2024   02:29 Diperbarui: 27 April 2024   09:59 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: freepik/dcstudio

Peran Lansia dalam Tenaga Kerja dan Plus Minus bagi Perusahaan

Di era perubahan demografis global, berbagai perusahaan mulai menyadari potensi tenaga kerja lansia yang masih produktif. Sebagai contoh, perusahaan Boga Group yang adalah sebuah perusahaan yang mengelola sejumlah merek kuliner, baru-baru ini mengumumkan peluang kerja khusus untuk lanjut usia, yakni mereka yang berusia 60 tahun ke atas.

Menurut perusahaan tersebut, saat ini banyak lansia yang masih memiliki produktivitas dan kompetensi yang tinggi meskipun usianya sudah di atas 60 tahun. Boga Group membuka lowongan untuk posisi "Server", di mana para karyawan akan bertugas menerima pesanan dan menyajikan hidangan dengan senyum di wajah.

Munculnya lowongan kerja khusus untuk lansia, kemudian memunculkan pertanyaan mengenai plus dan minus bagi perusahaan yang mempekerjakan mereka.

Plus bagi Perusahaan

Secara positif, lansia sering kali memiliki pengalaman kerja yang luas dan keterampilan yang telah teruji dari tahun-tahun sebelumnya.

Mereka bisa menjadi sumber pengetahuan berharga bagi perusahaan. Lansia juga cenderung lebih stabil dalam pekerjaan mereka, dengan tingkat absensi yang rendah, yang berkontribusi pada konsistensi dalam operasi perusahaan. 

Diversitas dalam tim juga meningkat, karena perspektif yang berbeda dari berbagai kelompok usia dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi di tempat kerja.

Minus bagi Perusahaan

Namun, ada juga beberapa aspek negatif yang perlu dipertimbangkan. Lansia mungkin menghadapi masalah kesehatan yang dapat memengaruhi produktivitas mereka, sehingga mereka mungkin memerlukan istirahat lebih sering atau beban kerja yang lebih ringan. 

Selain itu, dalam beberapa kasus, lansia mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi atau proses kerja baru, yang memerlukan investasi tambahan dalam pelatihan dan pembelajaran.

Konflik generasi juga mungkin terjadi di tempat kerja multigenerasi antara lansia dan generasi yang lebih muda dalam hal cara kerja, nilai, dan ekspektasi.

Persiapan Lansia untuk Memulai Kembali Bekerja

Untuk mempersiapkan diri kembali ke dunia kerja, lansia sebaiknya menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh, memperbarui keterampilan yang relevan, menyesuaikan jadwal kerja, dan berkomunikasi secara terbuka dengan atasan. Pemeriksaan kesehatan menyeluruh diperlukan untuk memastikan bahwa mereka fit secara fisik dan mental. 

Memperbarui keterampilan yang relevan dengan pekerjaan yang ditawarkan juga penting agar mereka bisa beradaptasi dengan cepat dengan tuntutan pekerjaan baru. Selain itu, menyesuaikan jadwal kerja dengan kebutuhan dan keterbatasan fisik yang dimiliki oleh lansia merupakan langkah penting. 

Komunikasi terbuka dengan atasan atau manajer tentang harapan dan kebutuhan yang dimiliki juga diperlukan, termasuk ketersediaan untuk fleksibilitas dalam beban kerja atau istirahat.

Menjaga Semangat Produktivitas

Selain itu, lansia juga perlu menjaga semangat produktivitas mereka. Mereka bisa melakukannya dengan menjaga gaya hidup sehat, tetap terlibat dalam aktivitas yang menantang, dan membangun jaringan sosial. 

Menerapkan gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan yang seimbang, berolahraga secara teratur, dan cukup istirahat dapat membantu menjaga energi dan semangat kerja yang optimal. 

Selain itu, tetap terlibat dalam aktivitas yang menantang seperti proyek-proyek atau aktivitas di luar pekerjaan juga bisa membantu mempertahankan kreativitas dan mental yang tajam. Membangun jaringan sosial dengan orang-orang dari berbagai kelompok usia juga penting untuk menjaga semangat dan motivasi.

Tips untuk Para Anak Muda

Di sisi lain, bagi para anak muda, penting untuk mencari mentor dari kalangan lansia. Mentor ini dapat memberikan wawasan dan arahan berharga tentang karir dan kehidupan. Selain itu, terus belajar untuk tetap relevan dalam lingkungan kerja yang terus berubah juga penting. 

Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan baru secara terus-menerus akan membantu mereka tetap kompetitif di tempat kerja. Menghargai kebijaksanaan serta pengalaman para lansia juga penting, karena hal ini dapat membuka peluang untuk pembelajaran dan pertumbuhan yang lebih besar.

Kesimpulan

Mempekerjakan lansia memiliki keuntungan besar bagi perusahaan, seperti pengalaman, stabilitas, dan diversitas dalam tim. Namun, perusahaan juga perlu mempertimbangkan masalah kesehatan, adaptasi terhadap perubahan, dan potensi konflik generasi yang mungkin terjadi. 

Persiapan yang tepat, menjaga semangat produktivitas, dan memberikan dukungan kepada lansia sangat penting untuk memastikan kontribusi yang berkelanjutan dari mereka di tempat kerja. 

Demikian pula, para anak muda juga perlu mengambil manfaat dari pengalaman dan pengetahuan para lansia untuk pertumbuhan dan pembelajaran mereka. Dengan demikian, kerjasama antara generasi yang berbeda di tempat kerja dapat meningkatkan kinerja dan inovasi secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun