Keempat, di Kabupaten Kota, tukang bangunan juga tidak begitu banyak tinggal tanya dengan keluarga atau teman, tukang yang bisa dipercaya walaupun tetap kita harus tetap melakukan pengawasan.
Kelima, waktu untuk ASN daerah untuk mengawasi juga masih tersedia. Waktu istirahat bekerja datang ke lokasi atau setelah pulang kerja. Cukup luangkan waktu 30 sampai satu jam setiap harinya. Hari Sabtu dan Minggu serta hari libur boleh piknik ke lokasi pembangunan rumah.
Keenam, desain rumah bisa memilih sesuai selera kita. Pilih yang sederhana, simple, dan kecil. Jangan yang mewah dan ribet, selain susah mengerjakannya, ongkosnya mahal dan mengawasinya juga susah. Kalau rumah ASN mewah juga malu sama masyarakat, pelayan masyarakat kok rumahnya mewah banget.
Ketujuh, rumah yang sederhana juga membuat bahan bangunan yang kita butuhkan tidak mahal. Saya lebih memilih rumah yang tidak terlalu besar dengan kualitas yang bagus daripada sebaliknya.
Di kabupaten jumlah penjual bahan bangunan tidak terlalu banyak jadi kita tidak bingung memilih atau mensurvei harga material, cukup kurangi gengsi untuk tanya-tanya insyallah kita dapat harga terbaik.
Kedelapan, Material bangunan kayu dan upah tukang kayu ditempat kami relatif lebih murah. Bila memang keadaan keuangan tidak memungkinkan rumah kayu juga bisa menjadi alternatif menghemat biaya yang tidak bisa sediakan oleh developer perumahan.
Kesembilan, dengan membangun sendiri kita jadi punya pengalaman dan pengetahuan tentang dunia konstruksi siapa tahu kita diberi rezeki untuk bisa membangun rumah lagi, toko atau ruko. Tentu pengalaman dan pengetahuan itu menjadi sangat berharga sekali.
Jadi bagi ASN daerah yang belum memiliki rumah, boleh dicoba membangun rumah sendiri dan bagi ASN daerah yang masih merasa kesusahan untuk membangun sendiri, mulai cicil baca baca buku atau Google pengetahuan dasar cara membangun rumah. Contohnya bisa di lihat di sini.
Bila juga tak bisa apalah daya beli lah rumah dengan developer terpercaya untuk mendapatkan rumah terindah untuk keluarga.
