Mohon tunggu...
Gones Saptowati
Gones Saptowati Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis, Relawan, Pecinta dan Penikmat Seni

Psikolog Klinis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jadi Relawan Kok Malah Curhat?

11 Oktober 2020   20:25 Diperbarui: 13 Oktober 2020   10:18 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menjadi seorang relawan. (sumber: Thinkstock via kompas.com)

Relawan merasa harus bertanggungajwab dan selalu siap siaga umtuk bisa menolong penyintas. Jika perasaan ini terus menerus disimpan maka bsia dipastikan kesejahteraan fisik dan psikologis relawan bisa terganggu. Yuk kenali lebih dalam tanda-tanda vicarious trauma :

  1. Sulit mengatur emosi
  2. Sulit untuk menerima dan merasakan kebaikan dirinya sendiri
  3. Sulit mengambil keputusan
  4. Bermasalah dalam mengatur batasan diri dengan orang lain
  5. Bermasalah dalam relationship
  6. Mengalami beberapa masalah fisik, seperti sakit dan kecelakaan
  7. Kurang peka dengan apa yang terjadi disekitarnya
  8. Kehilangan makna dan harapan (Pearlman dan McKay, 2008)

Menjadi tidak serukan jika relawan yang semula berniat menajdi penolong malah butuh pertolongan. Relawan tetap bisa menjaga “kewarasannya” jikalau sebelum, selama dan pasca penugasan ada perencanaan yang jelas.

Sebelum penugasan relawan sebaiknya memastikan segala sesuatu yang berhubungan dengan diri dan keluarganya selesai. 

Mengantongi izin dari orang terdekat, menyelesaikan kewajiban personal menajdi modal awal sebelum penugasan. Mengenali medan penugasan dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya. Selama penugasan jalin komunikasi, kerjasama tim, dan tetap terhubung dengan sesama relawan.

Sefcare atau rawat diri bagi relawan sudah menjadi kebutuhan. Bagaiman mungkin relawan dapat menjadi pendengar yang baik sementara dirinyas sendiri sedang galau dan baper. 

Bagaimana mungkin relawan tenaga kesehatan akan memberikan performa terbaiknya kepada pasien covid sementara dirinya sendiri takut dan cemas terpapar covid. 

Rawat diri bagi relawan seyogyannya sudah menjadi paket atau satu kesatuan pembekalan ketika akan menerjunkan relawan dalam penugasan di situasi bencana, sehingga relawan mampu memberikan performa terbaiknya.

Berikut beberapa tip rawat diri bagi relawan selama penugasan:

  • Jaga fisik dengan asupan yang bergizi
  • Istirahat cukup
  • Melakukan hobby
  • Menerima apapun emosi diri
  • Tetap terhubung dengan sesama relawan
  • Curi waktu sesekali untuk Me Time
  • Bekerja sesuai kemampuan, katakan tidak jika memang tidak mau dan tidak mampu

Bergabung menjadi relawan adalah aktivitas mulia, keinginan untuk menolong dan membantu sesama adalah salah satu motivasi menjadi relawan. 

Relawan rela berkorban meninggalkan orang -orang tercintanya, meninggalkan zona nyamannya demi untuk membantu sesama. Mencintai diri, menerima dan merawat diri juga merupakan investasi dasar ketika memilih bergabung menjadi relawan. 

Pertama penuhi tangki-tangki emosi positif diri, sehingga kita bisa lebih banyak menebarkan cinta kasih dan sayang kepada sesama. Berikan hak diri terlebih dahulu sehingga kita akan lebih mampu untuk memenuhi hak-hak penyintas. Peduli diri dulu baru peduli orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun