Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Dongeng Wayang | Durna, Asmara dalam Tidur

7 Maret 2018   22:48 Diperbarui: 7 Maret 2018   22:57 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dahyang Durna / wayangku.wordpress.com

Akibat terlalu bernafsu terhadap gadis rupawan itu, Bambang kumbayana sampai mengeluarkan air suci dari lubuk kelaki-lakiannya. Dan air suci itu meluber hingga jatuh ke permukaan air laut. 

Sementara kuda sembrani yang terbang dengan kecepatan rendah diam-diam mengamati. Hati kuda betina itu sangat gembira melihat Bambang Kumbayana mengeluarkan air suci sebagai tanda cinta. Tentu saja ia tidak menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut. Dengan ketangkasan yang dimilikinya, dikejarnya air suci itu untuk kemudian ditelannya.

Perjalanan mengarungi samudera luas akhirnya tuntas. Kuda sembrani perlahan membangunkan Bambang Kumbayana dari tidur dan mimpi indahnya.

"Kisanak, bangunlah. Kita telah sampai di tanah seberang. Itu berarti tugasku telah usai," suara merdu kuda sembrani membuat Bambang Kumbayana membuka mata. Ia terpana ketika melihat tubuh kuda yang telah mengantarnya berubah wujud menjadi seorang perempuan nan jelita.

"Siapakah dirimu duhai Adinda?" Bambang Kumbayana bertanya gugup.

"Aku Dewi Wilutama. Aku seorang bidadari Kahyangan. Dan aku telah mengandung putramu."

Mendengar penuturan terakhir perempuan cantik itu Bambang Kumbayana terkejut tiada terkira. 

"Apa yang sudah kulakukan padamu? Bagaimana mungkin aku...."

"Panjang ceritanya, Kisanak. Tapi semua sudah berakhir. Aku berterima kasih padamu karena berkat air suci yang kaukeluarkan aku terbebas dari kutukan dewata," Dewi Wilutama tersenyum. Setelah mengangguk hormat ia segera membelah perutnya dan mengeluarkan bayi yang dikandungnya.

"Ini anakmu. Beri ia nama Aswatama," Dewi Wilutama menyerahkan bayi laki-laki ke arah Bambang Kumbayana. Lalu bidadari yang sudah terbebas dari kutukan itu bergegas terbang kembali ke Kahyangan.

Tinggallah Bambang Kumbayana termangu seorang diri menatap bayi mungil yang tertidur pulas di dalam pelukannya. Hatinya tak henti dirundung lamunan.

"Ah, andai saja bidadari Dewi Wilutama benar-benar menjadi istriku...."

***

Malang, 07 Maret 2018

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun