Mohon tunggu...
Duta Aulia
Duta Aulia Mohon Tunggu... Jurnalis - Pekerja.

Mata dua mulut satu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

WO Pantja Murti Sebagai Kelompok Wayang Orang Professional Paling Muda di Indonesia.

11 November 2018   15:23 Diperbarui: 30 November 2018   01:32 664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Kies Slamet Setelah Pementasan dan Bersalaman Dengan Presiden Soeharto

Contohnya masih sedikitnya orang-orang yang memiliki Televisi (TV) di setiap rumahnya. Hal itu menyebabkan masih sedikitnya persaingan untuk mendapatkan penonton dalam setiap pertunjukan WO Pantja Murti.

Berdirinya WO Pantja Murti dapat dikatakan sebagai grup kesenian wayang orang yang menarik, karena dua tahun setelah pendirian tepatnya pada 1965 dengan adanya peristiwa Gerakan 30 Septermber 1965 (G30S) yang berdampak pada kemerosotan kesenian wayang orang panggung.

Hal ini terjadi karena beberapa kesenian yang dianggap terkait dan menjadi bagian dari Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) sebuah organiasi kebudayaan sayap kiri di Indonesia yang didirikan oleh D.N. Aidit, M.S. Ashar dan A.S Dharata, dan seniman yang tergabung di dalamnya mulai ditangkap saat peristiwa G30S terjadi. Sebelum terjadinya G30S banyak pemain WO Pantja Murti yang ditawari untuk masuk dalam organisasi Lekra, namun banyak yang menolak dan tidak diizinkan oleh Soejono.

Namun ketika terjadi peristiwa G30S, pementasan WO Pantja Murti dilakukan pada pukul 16.00-18.00 WIB, dan setelah pukul enam sore sudah tidak ada pementasan. Semenjak peristiwa G30S, pementasan WO Pantja Murti mulai berubah isi dan maknanya karena durasi pementasan yang dikurangi. Hal ini menyebabkan kurang sempurnanya pesan kehidupan yang ingin disampaikan kepada para penonton.

Menurut Kies Slamet, semenjak pengurangan durasi yang berdampak hingga sekarang, rasa dan pesan yang tersimpan dalam setiap pementasan sudah tidak dapat dirasakan oleh para penonton. Meskipun dalam cerita wayang sering disampaikan pesan filosofis kehidupan, tetapi cerita wayang sering digunakan oleh pemerintah yang berkuasa untuk menyampaikan kebijakan-kebijakannya. Contohnya pada masa Orde Lama, Soekarno pernah memanfaatkan wayang untuk memberikan pesan tentang kebijakan Pemberantasan Buta Huruf (PBH).

Namun, pada 1965 WO Pantja Murti mampu melebarkan sayapnya di kawasan Jawa Tengah dengan membuka cabang baru, dengan nama WO Pantja Murti II. WO Pantja Murti II mengadakan pementasan di daerah Muntilan Jawa Tengah dan tidak menetap, karena hampir setiap bulan WO Pantja Murti II berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain.

Pada tahun 1968 WO Pantja Murti II sempat mengelar pertunjukan di daerah Semarang untuk menghibur para pengemar wayang orang yang ada di kota tersebut. Masih di 1965 WO Pantja Murti mengirimkan perwakilan pemain untuk melakukan pementasan dengan perwakilan dari grup kesenian lain dalam pementasan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Laos untuk acara kenegaraan. Ada empat orang yang menjadi perwakilan WO Pantja Murti, yaitu Kies Slamet, Pungut Indra, Heru Purnomo, dan Soearti.

Pada 1966 WO Pantja Murti membuat sebuah film yang ceritanya tentang konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia. Proses pembuatan film tersebut tidak lepas dari unsur pewayangan. Pembuatan film tersebut disutradarai oleh Djadoeg Djajakusuma.

WO Pantja Murti juga ikut berpartisipasi pada Festival Wayang Orang se-Indonesia yang direncanakan pementasannya pada 9-18 September 1967, namun karena ada kesulitan teknik terpaksa acara tersebut diundur pada 22-30 September 1967 di Senayan Jakarta. Festival tersebut juga diikuti oleh para grup kesenian wayang orang dari berbagai daerah. Sebagai hiburan diadakan pertunjukan wayang orang dari grup yang berbeda. Berikut ini jadwal pertunjukan dalam Festival WO se-Indonesia pada 1967.

Jadwal Pementasan Dalam Acara Festival WO se-Indonesia 1967.

No.
Nama Grup
Kota Asal
Judul Cerita
Pentasan
1.
Sri Wanito
Semarang
Kangsa Adu Jago
22-09-1967
2.
Ngesti Budojo
Jakarta
Lahirnya Gatutkaca
23-09-1967
3.
Tjakra Warti
Bandung
Babad Wana Marta
24-09-1967
4.
Pantja Murti
Jakarta
Kumbakarna Gugur
25-09-1967
5.
Adj. Rem. 081
Madiun
Kangsa Adu Jago
26-09-1967
6.
Ngesti Pandowo
Semarang
Babad Wana Marta
27-06-1967
7.
Ngerti Wandowo
Jakarta
Aswatama Nglandhak
28-06-1967
8.
Sri Wandowo
Surabaya
Kangsa Adu Jago
29-06-1967
9.
Sri Wedari
Surakata
Gatutkaca Wuyung
30-06-1967

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun