Salah satu kelebihan dari Uzbekistan adalah sistem kerja badan sepak bola yang sangat menekankan pembinahan pemain muda. Proses pembinahan itu sungguh-sungguh dibuat semenjak Uzbekistan memisahkan diri dari Soviet Union.Â
Tak elak, sejak tahun 1996, Uzbekistan langsung terlibat di semua kompetesi Pial Asia. Sejak tahun 2014, Uzbekistan selalu lolos ke babak knockout.Â
Proses pembinaan itu membuat regenerasi di setiap level pemain menjadi lancar. Hal itu sangat terbukti dari dua Piala Dunia yakni Piala Dunia U17 yang terjadi di Indonesia dan Piala U20 yang berlangsung di Argentina dalam satu tahun terakhir ini.Â
Uzbekistan menjadi salah kontestan yang mampu bersaing dengan tim-tim kuat. Kendati tidak naik tangga juara, keterlibatan dalam turnamen-turnamen besar itu mengasah performa para pemain muda.Â
Makanya, bukan tak mungkin skuad yang dibawa oleh Uzbekistan ke Qatar di Piala AFC umumnya adalah jebolan tim-tim muda yang sudah "makan garam" dengan turnamen-turnamen besar.Â
Terlebih lagi, Uzbekistan mempunyai rekam jejak pernah menjadi juara dan sekali menjadi finalis dari Piala Asia U-23.Â
Performa Uzbekistan sepanjang Piala Asia U-23 menjadi representasi dari perkembangan sepak bola dari negara yang berada di Asia Tengah tersebut.Â
Hal itu juga menunjukkan tantangan serius yang akan dihadapi oleh Indonesia. Tanpa menafikan kekuatan Koresa Selatan yang disingkirkan Indonesia lewat drama adu penalti (11-10), Uzbekistan tampaknya lebih solid daripada Korsel.Â
Oleh sebab itu, Indonesia tak boleh tinggal dalam euforia yang melunturkan semangat dan mentalitas. Tantangan sebenarnya terjadi saat Indonesia bermain kontra Uzbekistan yang sejauh ini belum kebobolan satu pun gol.Â
***
Salam Bola