Komentar Mou tentang Madrid memang menarik. Madrid dan Tottenham berada pada dua liga berbeda. Musim ini, kedua tim tidak akan bersua dalam laga kompetetif. Untuk apa memberikan komentar kepada tim lain, kalau sebenarnya tidak akan bertemu di laga kompetetif.
Toh, biasanya seorang pelatih memberikan komentar hanya untuk memanasi situasi sebelum laga berlangsung.
Komentar Mou bisa menjadi duri dalam daging. Itu bisa membelokkan pikiran Madrid tentang status Bale. Bale masih berstatus pemain Real Madrid. Hanya dipinjamkan ke Tottenham.
Akan sangat sulit bagi Mou untuk mengamankan Bale apabila pemain timnas Wales ini sudah menemukan performa terbaiknya bersama Tottenham. Dengan menyulitkan proses transfer Bale atau menawarkan Bale ke klub berbeda, Madrid pun berupaya untuk menutup bibir pedas Mou.
Boleh jadi juga, komentar Mou membahasakan ketidakpuasannya pada mantan klub yang dilatihnya pada musim 2010-13. 3 musim.Memang, relasi antara mantan pelatih dengan klub yang dilatih tidak selalu mesrah.
Kerap kali terjadi ada luka batin yang dihadirkan oleh klub yang pernah dilatih. Terlebih lagi, jika si mantan pergi dalam situasi yang menyakitkan. Dipecat, misalnya.
Mou sendiri mengakhiri karir kepelatihannya di Madrid karena akhir masa kontrak. Akan tetapi, di akhir musimnya bersama Madrid tersebut, Mou tidak meraih satu pun trofi.
Juga, Mou terlibat pelbagai kontroversi dengan anak-anak asuhnya. Termasuk relasinya yang tawar dengan Iker Casillas, Sergio Ramos, dan C. Ronaldo.
Melansir berita dari Goal.com (11/3/19), Mou mengatakan kepada surat kabar Deportes Cuatro bahwa dia mempunyai pengalaman fantastis di Madrid. Pengalaman-pengalaman itu begitu unik dan sangat berbeda dengan pengalamannya dari klub-klub yang pernah dilatihnya.
Entah apa maksud Mou menyinggung Madrid, paling tidak Mou berupaya untuk melindungi anak-anak asuhnya. Bale adalah asuhannya untuk saat ini. Komentar negatif tidak boleh memengaruhi penampilannya.
Sebagai seorang bos, dia berhak untuk membalas peran kata-kata lawan. Tujuannya untuk menguatkan spirit anak asuhnya itu agar tetap tampil prima bersama tim. Â