Mohon tunggu...
Dino
Dino Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 39 Jakarta

Di atas sana, di ladang awan Senyummu membelai matahari yang malu Angin berbisik memperdengarkan Bahwa senyummu meruntuhkan langit yang biru.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyummu Meruntuhkan Langit Kelima

26 April 2024   10:30 Diperbarui: 26 April 2024   10:37 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senyummu Meruntuhkan Langit Kelima, sumber gambar: Unsplash

Di senja yang merona, di langit yang biru,

Senyummu merekah, memikat hatiku.

Seperti sang mentari, memancar hangat,

Meruntuhkan langit, membuatnya tersenyum.

Dalam setiap senyummu, tersembunyi cerita,

Tentang kebahagiaan yang tak terkira.

Seperti pelangi setelah hujan reda,

Senyummu melengkapi, menciptakan kedamaian.

Angin pun berbisik, memuji keindahanmu,

Di langit yang terbentang, tanpa batas ruang.

Bintang-bintang berkelap-kelip, tanda kekaguman,

Melihat senyummu, yang menawan seluruh alam.

Senyummu bukan sekadar kata,

Melainkan lagu damai dalam nada.

Ia menari di relung hati, membangkitkan semangat,

Meruntuhkan langit, membawa kedamaian yang hakiki.

Dalam senyummu, aku temukan surga,

Sebuah tempat di mana cinta bermuara.

Dan di antara awan-awan yang berlalu,

Senyummu meruntuhkan langit, mengukir cerita abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun