Mohon tunggu...
Berta Niken
Berta Niken Mohon Tunggu... Guru - Niken adalah Guru di salah satu Sekolah di Provinsi Lampung

Niken lahir di Lampung, Pendidikan Terakhir di Magister Pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Lampung. Selain sebagai Guru Niken juga aktif menulis seperti menulis Cerpen, Puisi, dan Artikel baik di Blog Pribadinya maupun di media on line.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jalur Rempah Nusantara Jalur Peradaban Budaya Bangsa

19 April 2024   16:55 Diperbarui: 19 April 2024   16:58 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : http://pameran-jalurrempah.kemdikbud.go.id/imgs/jalur_rempah_logo.png

Pringsewu, Berbicara tentang jalur rempah Nusantara (Indonesia) tentu tak bisa lepas dari konteks kekayaaan Indonesia dengan situasi lingkungan dan sejarah yang mengiringinya. Kepulauan Indonesia baru terbentuk yakni pada 10.000 tahun yang lalu. Sebelumnya, lebih dari separuh wilayah Indonesia tertutup es. Wilayah yang tak pernah memiliki daratan adalah wilayah Wallacea yaitu wilayah pada bagian tengah dari Tanah Sunda sampai dengan daerah Sahul.

Wilayah ini tentunya memiliki pengalaman lebih banyak berkaitan dengan maritim dan perdagangan, jika dibandingkan dengan wilayah lainya. Setelah es mulai mencair, perdagangan dimulai. Kepulauan Nusantara jugan di wilayah Khatulistiwa yang menyebabkan adanya dua musim dan zona hutan hujan tropis dengan keanekaragaman hayatinya.

Daerah Wallacea adalah salah daerah yang memiliki keanekaragaman hayati berharga tinggi yang menarik perhatian Dunia, salah satunya dengan adanya berbagai tanaman endemik di wilayah ini misalnya cengkeh, dan pala namun banyak juga bibit tanaman dari wilayah lain yang tumbuh subur di wilayah Indonesia misalnya lada.  Adanya angin muson turut serta membentuk keanekaragaman hayati di Nusantara. Angin muson tersebut  juga membentuk budaya bahari, yakni dengan terjadinya pelayaran ke wilayah Indonesia.

Indonesia dengan jalur rempahnya merupakan jejak peradaban dunia, Perdagangan rempah di Nusantara (Indonesia) telah banyak meninggalkan jejak peradaban berupa situs sejarah, ritus budaya, hingga berbagai produk budaya yang terinspirasi dari alam Nusantara yang kaya. Pada masa lalu orang-orang berbondong-bondong ke Nusantara  dari berbagai Bangsa di dunia, tidak semata untuk berdagang, namun juga untuk membangun sebuah peradaban Bangsa.

Rempah-rempah ini bukan hanya sekedar sebagai komoditas perdagangan saja namun juga merupakan sebuah koridor budaya, di mana pertukaran dan pemahaman antarbudaya telah terjadi dalam perdagangan rempah di jalur rempah tersebut. Dimana pada proses perdagangan terdapat berbagai keragaman yang ada dan terjadi pertukaran berbagai budaya sehingga tercipta keberagaman menuju sebuah peradaban maju suatu bangsa.

Indonesia tentunya memiliki peranan penting sebagai jalur rempah, sehingga pada tahun 2017 yang lalu, Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, telah mengusulkan agar jalur rempah menjadi Warisan Dunia UNESCO. Pengajuan ini berdasar pada gagasan bahwa rute tersebut adalah titik fokus pertukaran pengetahuan dan budaya dan menjadi jejak peradaban bagi Bangsa-Bangsa di Dunia.

Alasan Indonesia untuk mengapa jalur rempah Nusantara pantas menjadi warisan dunia UNESCO. Karena Jalur ini merupakan titik temu diplomasi budaya yang dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat maritim dunia. Posisi Indonesia sebagai jalur rempah-rempah di tunjang dengan wilayah strategis yang dilalui 2 samudera yakni Samudera Hindia dan Samudra Pasifik, juga berada di wilayah poros dunia dengan adanya tiga benua besar yaitu Asia, Afrika, dan Eropa yang mengelilinginya. Tentunya hal tersebut membuat Indonesia memiliki jejak peradaban Dunia. Sedangkan menurut penelitian, Asia memiliki sekitar 400 lebih spesies berupa  tanaman rempah dalam skala Dunia. Sedangkan untuk Asia Tenggara, jumlahnya mendekati sekitar 275 spesies. Kita sebagai bagian dari Bangsa Indonesia turut berbangga dengan kekayaan rempah yang terdapat di Indonesia.

Kekayaan rempah Indonesia telah menarik minat bangsa - bangsa dunia untuk datang berbondong-bondong ke Indonesia. Tak terhitung lagi berapa banyak rempah-rempah yang telah digunakan selama berabad-abad di berbagai belahan dunia ini,  baik sebagai obat, makanan, kosmetik, bumbu masakan, bahan pembuatan rokok kretek. hingga pengawet. Rempah - rempah telah menjadi komoditas yang sangat berharga dengan beribu manfaatnya. Begitu banyak tanaman rempah yang tumbuh di Indonesia, beberapa di antaranya yaitu pala/Myristica fragrans, cengkeh/Syzygium aromaticum, kapur barus atau kamper, Lada/Piper nigrum telah diperdagangkan selama berabad-abad. 

Tidak bisa dipungkiri bahwa jalur rempah Indonesia seperti misalnya Pelabuhan Barus di Sumatera Utara diperkirakan ahli sudah berusia lebih dari 5000 tahun, hingga zaman kerajaan di Nusantara dengan bandar, seperti misalnya di Lamuri, Bengkulu, Padang Sumatera barat, Lampung, Banten, Tuban, Jepara, Gresik, Banjarmasin, Makassar, Bali, serta Ternate-Tidore  Maluku semuanya terjadi karena adanya aktivitas perdagangan rempah sejak dahulu kala.

Jalur Perdagangan rempah global di wilayah Asia, India--Nusantara--Tiongkok, yang melalui perairan Hindia hingga Pasifik telah menciptakan jejak peradaban.  Nusantara dari masa ke masa telah menjadi daerah strategis karena terletak di sepanjang jalur maritim tersibuk di dunia, Nusantara merupakan daerah strategis yang amat penting dan tujuan perdagangan selama ribuan tahun. Sehingga menyebabkan lalu lintas laut yang padat ke Asia Timur, Timur Tengah, Afrika, Eropa yang  akhirnya muncul banyak peradaban dari aktivitas/interaksi yang dilakukan, bertukar pengetahuan, pengalaman, dan budaya. Selanjutnya jalur rempah menjadi tempat silaturahmi antar bangsa di dunia sekaligus sarana pertukaran dan pemahaman antarbudaya yang mempertemukan berbagai ide, konsep, gagasan, melampaui konteks ruang dan waktu yang dipertemukan oleh sungai, laut, dan samudra raya.

Jalur Rempah Nusantara merupakan bukti nyata dan bukan dongeng semata dari waktu ke waktu.  kekayaan rempah Nusantara menurut penelitian merupakan hasil teknologi pertanian yang tertua di dunia. Menurut Stephen Oppenheimer (2010) dalam buku yang berjudul Eden In The East bahwa dunia pertanian yang tertata rapi membuktikan Indonesia telah mendahului dunia pertanian pada masa Revolusi Neolitikum di Timur Jauh (Rusia dan negeri sekitarnya). Ketela rambat dan talas di Indonesia tercatat ada sejak 15.000 dan 10.000 tahun SM. Sedangkan budidaya beras di Thailand tercatat berusia 6.000 sampai 7.000 tahun SM, ini membuktikan bahwa teknologi pertanian di Asia Tenggara terbukti jauh lebih tua daripada Tiongkok.

Budaya dan keterhubungan antarbangsa di Indonesia yang telah berbaur dalam jalur rempah telah menciptakan peradaban budaya dan hal tersebut tidak terjadi dari ruang hampa belaka namun merupakan produk nyata sebuah budaya.  Kehadiran para pedagang dari berbagai Bangsa yang tentunya memiliki keragaman menjadi  kunci terhadap asimilasi budaya yang ada. Hal ini  masih bisa dilihat jejaknya di berbagai cagar budaya serta warisan budaya tak benda yang ada. 

Rempah merupakan komoditi yang berasal dari ribuan kepulauan di Nusantara dalam perniagaan sejak dahulu sehingga jalu rempah menjadi salah satu rute budaya. Jalur rempah memiliki peran krusial dalam globalisasi, karena jalur Rempah merupakan pusat interaksi beragam budaya, ekonomi, politik hingga agama. Adanya jejak bangsa-bangsa asing di pulau penghasil rempah menjadi bukti nyata bahwa rempah memang tidak hanya berperan sebagai komoditas, namun juga memiliki andil dalam terciptanya Indonesia hari ini yang multi-etnis, 

Rasa yang hadir dari rempah nusantara tidak sekedar menjadi penarik bangsa lain untuk hadir ke Indonesia tapi  juga menciptakan suatu rasa budaya maupun tradisi yang ada sampai saat ini. Hal tersebut telah menjadi bukti bahwa pusat perdagangan  Indonesia sudah berdiri memberi berpengaruh terhadap masa depan Bangsa tidak hanya Bangsa Indonesia namun juga Bangsa lain di Dunia yang telah mencecap rasa rempah asal Indonesia dengan ragam manfaatnya dalam peradaban suatu Bangsa dari masa ke masa.

Muhibah Budaya Jalur Rempah tahun 2024 ini menggugah saya untuk turut berpartisipasi langsung menjadi peserta karena saya ingin melihat, dan belajar secara langsung dari titik -titik jalur rempah sebagai poros budaya Bangsa. Saya ingin mewartakan kepada Banyak orang tentang Indahnya Budaya Bangsa Indonesia yang terbangun dari kegiatan niaga jalur rempah dari masa ke masa. Banyak dari Masyarakat yang tidak paham tentang peranan jalur rempah dalam asimilasi budaya dan tumbuhnya peradaban Bangsa, terlebih peran saya sebagai pengajar, dan berbagai berbagai peran serta saya sebagai fasilitator pendidikan guru penggerak, fasilitator Bhineka Itu Baik Pusat penguatan karakter Kemendikbud ristek dan berbagai aktivitas sosial serta organisasi menjadi bekal saya untuk mewartakan hal tersebut. 

Pemberlakuan Kurikulum merdeka yang saat ini menjadi Kurikulum yang diterapkan secara Nasional dimana didalamnya terdapat profil pelajar Pancasila yang harus dicapai. Salah satu Profil pelajar Pancasila yang terdapat pada Kurikulum merdeka  adalah kebhinekaan Global yang tentunya sangat relevan dengan Muhibah Budaya jalur rempah ini. Hal ini tentunya akan semakin dikuatkan jika guru memahami tentang Budaya bangsa dan melalui Muhibah Budaya Jalur Rempah tahun 2024 ini lah salah satu caranya untuk memahami Budaya dan keragaman di Indonesia. Perjalanan yang akan dilakukan dalam Muhibah Budaya jalur rempah yang melintasi berbagai titik niaga maritim ini  akan memperkuat upaya pemajuan kebudayaan dan penguatan pendidikan karakter berbasis Pancasila di dunia pendidikan  yang saat ini sedang kita upayakan bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun