Mohon tunggu...
Atik Muttaqin
Atik Muttaqin Mohon Tunggu... Freelancer - Mom blogger

Mom blogger, Voice over, Podcaster, Freelancer. Dapat ditemui di instagram @bundanisadotcom dan di blog www.bundanisa.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Merasakan Sensasi Spa Ala Keraton di Nurkadhatyan The Ritual Spa

25 April 2024   20:39 Diperbarui: 25 April 2024   20:42 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: dokumentasi pribadi

Tanggal 20 April 2024 kemarin KOTeKA (Komunitas Traveler Kompasiana) bersama Kompasiana Jogja mengunjungi salah satu spa yang istimewa di Yogyakarta. Berbeda dengan tempat spa kebanyakan, Nurkadhatyan The Ritual merupakan rumah dari keaslian tradisi ritual SPA Kraton Jawa. Ritual ini terlahir dari Kelima Putri Kraton Yogyakarta yang terinspirasi dari kearifan dan kecantikan Jawa. Di Nurkadhatyan, bahan untuk lulur, pijat dan lain lain, hanya menggunakan bahan alami, tradisional dan asli. Ritual Nurkadhatyan SPA akan membawa kita ke dalam perjalanan  SPA Kraton Jawa dan merasakan kehidupan sebagai keluarga Keraton.

Acara yang bertajuk Ngetrip cantik bareng KOTeKA dan Kompasiana Jogja dilakukan secara online melalui zoom dipandu oleh Mbak Ganna, langsung dari Jerman diikuti oleh teman-teman dari Komunitas Traveler Kompasiana (Koteka). Secara offline acara ini diikuti oleh temen temen Kompasiana dan Koteka dari Jakarta, Semarang dan Jogjakarta.

sumber gambar: dokumentasi pribadi
sumber gambar: dokumentasi pribadi

sumber gambar: dokumentasi pribadi
sumber gambar: dokumentasi pribadi
Kami dari Kompasiana Jogja tiba di Gandhok Royal Ambarukmo Yogyakarta Jl. Laksada Adi Sucipto No.81 Yogyakarta, tempat dimana Nurkadhatyan berada, sekitar pukul 08.45 WIB. Disambut dengan ramah oleh Mba Ria kami berkenalan dan mengobrol ringan sebelum acara dimulai. Tak berapa lama Ibu Worro selaku master di Spa ini datang dengan senyum yang sumringah. Kami langsung bersalaman dan beliau langsung berbincang tentang outfit saya yang memadukan jarik dengan outer dress berwarna sage.

sumber gambar: Dokumentasi pribadi
sumber gambar: Dokumentasi pribadi

Setelah semua peserta berkumpul kami disuguhi jajanan pasar dan minuman rempah ala keraton yang rasanya segar sekali.  Kami langsung menuju ke salah satu ruang di Nurkadhatyan Spa untuk mengikuti zoom meeting dengan teman teman KOTeKA dari Jerman dan seluruh Indonesia. Acara berlangsung seru nan meriah. Penjelasan dari Bu Woro membuat kami terkagum kagum dengan khasanah budaya Jawa yang coba diuri-uri oleh Ibu Woro melalui ritual Spa di Nurkadhatyan. Nurkadhatyan sendiri berarti cahaya keraton, diharapkan mampu menjadi jembatan untuk melestarikan budaya Jawa yang luhur terutama tradisi pijat Jawa kuno. Nurkadhatyan Spa sendiri dikelola oleh kelima putri Sultan Hamengkubowono X.

sumber gambar: dokumentasi pribadi
sumber gambar: dokumentasi pribadi
Perawatan ala Putri Keraton di Nurkadhatyan Spa hanya menggunakan bahan natural dari rempah-rempah dan empon-empon pilihan seperti kunyit, temulawak, kencur, biji pala, cengkih dan lain lain. Dibuat dengan cara tradisional yaitu semua rempah dan empon empon dihaluskan dengan alat yang bernama pipisan gandik, bukan dengan diblender. Diracik secara khusus dengan ramuan tradisional turun temurun warisan leluhur yang terus dilestarikan. Salah satu tujuannya tentu untuk menjaga keberlangsungan tradisi pijat ala Jawa Kuno.

Saya sendiri bahkan sempat merasakan pijatan luar biasa dari master spa traditional Indonesia yaitu Ibu Worro H Astuti. Begitu jempol dan tangan saya dipijat saya spontan menjerit kesakitan. “ Ini Pasti kaki kamu kebas kan?” Tanya ibu Woro. Benar saja begitu dipijat ibu Woro kaki saya merasa kebas luar biasa. “ Jangan suka menyimpang atau memendam sesuatu ya mba” lanjut Bu Woro. Bu woro nampak mampu membaca orang yang dipijatnya. Bahkan beliau banyak menyinggung tentang aura positif yang bisa dilatih dan diaktifkan.

sumber gambar: dokumentasi pribadi 
sumber gambar: dokumentasi pribadi 
Ibu Worro sendiri mengabdi untuk keluarga Keraton Yogyakarta dengan keahlian pijit yang diperoleh dari leluhurnya yang terus dikembangkan dan dilestarikan hingga kini. Sekarang tidak perlu jadi keluarga keraton untuk bisa menikmati pijatan jawa kuno ala Keraton Ngayojokarto Hadiningrat.

Tak hanya merasakan pijatan khas keraton dari Bu Worro, beliau juga memanggil staf di Nurkadhatyan Spa yaitu mba Dzulfa untuk memperagakan beberapa gerakan tari yang ternyata mampu menjadi wadah untuk mengolah rasa atau noto roso. Perempuan harus punya rasa dan peka merasakan, dan ilmu rasa ini harus dilatih. Kami juga diajari secara singkat untuk berlatih bernafas secara benar sehingga bisa lebih peka terhadap rasa.

Lebih lanjut Ibu Worro mengatakan bahwa saat kita berdiri, duduk dan bersikap semua ada seni dan ilmunya, energi positif  akan mengalir sempurna jika tahu cara berdiri duduk dan bersikap yang benar dan ini semua bisa dipelajari serta dilatih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun