Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Seniman Kreatif Pertahankan Wayang Kulit, Anak Muda Masih Mau Menonton?

30 Agustus 2015   08:59 Diperbarui: 30 Agustus 2015   10:32 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak sudah kreativitas yang dilakukan para pelaku seniman wayang kulit untuk mempertahankan pertunjukan wayang kulit. Selain penambahan alat musik modern juga penambahan tokoh-tokoh baru di luar tokoh pakem. Penampilannya pun amat menarik dan malah kadang sedikit vulgar namun tampak lucu dengan gaya-gaya konyol yang mengundang gelak tawa. Tawa renyah penonton yang melihat gambaran bahwa tokoh tersebut merupakan sindiran kepada para pelaku kejahatan yang ada di masyarakat maupun aparat!


Kenyataan pertunjukan wayang kulit masih belum mampu menyedot (kembali) penonton seperti halnya pada masa lalu. Selama Agustus 2015 ini, penulis mengikuti pertunjukan wayang kulit sekitar 7 kali dengan penonton tak pernah melebihi 25 orang di pertengahan pertunjukan.
Gempuran seni modern dalam arus globalisasi haruskah menjadi gombalisasi seni tradisional untuk ditinggalkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun