Mohon tunggu...
Anwar AzizHabibi
Anwar AzizHabibi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Perspektif memberi makna berbeda, tentukan pilihanmu

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Mencegah Kejahatan di Masa Pandemi Covid-19 Berdasarkan Perspektif Teori dalam Kriminologi

21 Mei 2020   21:05 Diperbarui: 21 Mei 2020   21:06 1616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap arus ekonomi global, termasuk Indonesia. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang diambil oleh pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, telah banyak memberikan dampak terhadap ekonomi masyarakat. 

Selain itu, banyak buruh-buruh pabrik yang terpaksa kehilangan pekerjaannya akibat penutupan tempat mereka bekerja. Akibatnya masyarakat pun kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya akibat minimnya pendapatan yang dimiliki.

Penurunan kualitas ekonomi masyarakat berpotensi meningkatkan angka krimininalitas. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kualitas ekonomi berkorelasi negatif dengan tingkat kriminalitas

Artinya semakin buruk kualitas ekonomi suatu wilayah atau negara maka semakin meningkatkan peluan terjadinya tindak kriminal. Hal ini didukung oleh data yang dihimpun oleh Polri yang menunjukkan adanya peningkatan tindak kriminalitas.  

Meningkatnya angka kriminalitas di tengah pandemi seperti ini juga meningkatkan kecemasan masyarakat. Selain itu, meningkatnya kriminalitas berpotensi menimbulkan kerugian baik secara materi bahkan lebih buruk jatuhnya korban jiwa. 

Pemerintah melalui pihak kepolisian telah berupaya semaksimal mungkin meningkatnya persoalan ini. Meskipun demikian masyarakat juga dihimbau untuk tetap melakukan langkah-langkah preventif dalam mengadapinya.

Menurut Teori Rational Choice yang merupakan salah satu teori dalam kriminologi, kriminalitas merupakan sesuatu yang rasional. Prilaku kriminal dipandang sebagai  tindakan rasional dan koheren, tidak spontan atau impulsif. 

Premis inti dari Rational Choice Theory adalah bahwa orang memilih kejahatan jika keadaannya tepat. Meskipun konsekuensinya bisa menyakitkan, merugikan, dan memalukan, bagi sebagian orang memilih kejahatan sebenarnya adalah keputusan yang mudah untuk dibuat.

Sehubungan dengan Teori Rational Choice, dalam buku Criminology Theories, Patterns, and Typologies karya Larry j. Siegel, disebutkan bahwa keputusan untuk melakukan tindakan kriminal tidak hanya didasarkan pada penilaian atas kebutuhan dan kemampuan pribadi tetapi juga pada penilaian rasional terhadap keadaan. 

Keputusan harus dibuat tentang apa, dimana, kapan, dan siapa yang menjadi target. Berdasarkan hal tersebut. Berdasarkan Teori Rational Choice, terdapat beberapa cara unntuk mencegah terjadinya tindak kriminalitas.

Pertama, membuat calon pelaku kriminal harus mengeluarkan usaha yang lebih besar. Metode ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, semisal membuat tembok pembatas, memasang kunci ganda pada kendaraan bermotor, memasang tralis pada jendela rumah,  dan lain sebagainya. 

Kriminalitas sebagai hasil pikiran rasional, haruslah mempertimbangkan besaran usaha yang harus dikeluarkan. Jika usaha yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan kemampuan pelaku, maka seharusnya keinginan pelaku untuk melakukan tindakan kriminal cenderung menurun.

Kedua, mengurangi peluang-peluang terjadinya tindakan kriminal. Salah satu metode untuk meningkatkan usaha yang harus dikeluarkan oleh pelaku adalah dengan mengurangi peluang si pelaku melakukan prilaku kriminalnya. 

Metode ini dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti pemberlakuan jam malam untuk menghindarkan anak-anak dari prilaku antisosial seperti minum minuman keras atau tawuran.  

Ketiga, mengurangi nilai jual barang yang dicuri. Hal ini dapat dilakukan dengan membeli barang yang memiliki sertifikat kepemilikan resmi agar pada saat pelaku ingin menjualnya harganya cenderung turun atau si pembeli tidak mau membelinya jika tidak memiliki sertifikat. 

Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan memasang password pada gawai seperti smartphoe, tablet, atau laptop agar ketika barang tersebut dijual sama sekali tidak bisa digunakan yang artinya tidak memiliki nilai jual.

Keempat, meningkatkan resiko si pelaku tertangkap. Hal ini dapat dilakuakn melalu berbagai cara seperti menempatkan kamera pengawas atau CCTV dirumah, di toko atau ditempat-tempat umum lainnya. 

Selain itu metode ini dapat dilakukan dengan melakukan patroli oleh pihak kepolisian atau dengan melakukan siskamling disekitaran tempat tinggal. Cara lain yang dapat digunakan adalah dengan memasang GPS pada gawai atau kendaraan yang dimiliki.

Kelima, meningkatkan rasa malu apabila melakukan kejahatan. Kejahatan dapat dikurangi atau dicegah jika kita dapat mengomunikasikan kepada orang-orang tentang perilaku mereka yang salah dan bagaimana hal itu berbahaya bagi masyarakat. 

Dengan membuat orang sadar akan tindakan mereka yang memalukan, diharapkan dapat mencegah prilaku kriminal mereka. Metode ini dapat dilakukan dengan memasang pesan-pesan moral seperti “Narkoba bukan ciri bangsa Indonesia” atau “Sex bebas dan Narkoba membunuh masa depanmu” atau dimasa pandemi seperti sekarang ini dengan membuat pesan moral seperti “Jika kamu memang bertanggung jawab atas keluargamu, tetaplah dirumah”.

Namun terdapat batasan dalam Teori Rational Choice, dimana sebagian besar tindakan kriminal terjadi karena pelaku merupakan seseorang yang memiliki kelainan mental yang juga dimungkinkan memiliki pikiran yang irasional seperti Kleptomania, Skizofrenia atau ADHD. 

Oleh karena itu, selain berbagai pencegahan yang sudah disebutkan diatas, hal yang tak kalah penting yang juga harus dilakukan masyarakat adalah meningkatan kewaspadaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun