Mohon tunggu...
Andi Ronaldo Marbun
Andi Ronaldo Marbun Mohon Tunggu... Lainnya - Detektif informasi, pemintal cerita, dan pemuja mise-en-scène

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bayangan Kelam di Balik Tangan Penyembuh: Isu Depresi di Kalangan Mahasiswa Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Indonesia

18 April 2024   22:13 Diperbarui: 19 April 2024   15:00 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) di Kampus UI Salemba (Situs Web UI)

Mengatasi masalah multifaset ini memerlukan strategi komprehensif yang mengatasi isu dari akarnya dan mendorong budaya kesejahteraan dalam PPDS. 

Deteksi dini dan intervensi sangat penting dalam memutus siklus depresi. Skrining kesehatan mental yang teratur dan komprehensif di seluruh PPDS dapat mengidentifikasi mahasiswa yang berisiko pada tahap awal. 

Dengan mengenali tanda-tanda depresi sejak dini secara terapi dan terarah, program pendukung yang relevan dapat diimplementasikan untuk melakukan intervensi secara efektif sebelum kondisi tersebut memburuk.

Diskusi terbuka tentang masalah kesehatan mental dan pembinaan lingkungan yang mendukung sangat penting untuk menghilangkan stigma dalam mencari bantuan untuk masalah kesehatan mental. 

Program dan lokakarya pendidikan dapat memainkan peran penting dalam mencapai hal ini. Dengan mendiskusikan secara terbuka tentang kesehatan mental dan dampaknya, peserta PPDS didorong untuk mencari bantuan tanpa takut dihakimi atau mengalami stigmatisasi. 

Menanamkan budaya yang menghargai kesejahteraan menjadi hal yang terpenting. Mendorong jadwal kerja yang sehat dengan istirahat, termasuk waktu khusus untuk istirahat dan relaksasi, akan sangat berguna. Pengaturan kerja yang fleksibel, jika memungkinkan, juga dapat dipertimbangkan.

Menciptakan layanan kesehatan mental yang tersedia dan rahasia di dalam universitas dan rumah sakit juga memiliki peran positif. Layanan ini harus dikelola oleh profesional yang berkualifikasi dan terlatih untuk menangani kebutuhan khusus mahasiswa kedokteran. 

Membekali mahasiswa dengan teknik pengelolaan stres seperti pelatihan kesadaran, latihan relaksasi, dan keterampilan manajemen waktu dapat memberdayakan mereka untuk menavigasi jadwal yang padat dan tantangan emosional secara efektif. 

Selain itu, legislasi untuk mengatur pembayaran peserta PPDS yang juga berperan sebagai residen juga harus dilanjutkan sampai tuntas hingga diwujudkan dalam produk hukum positif. 

Dengan bekerja bersama dan memberikan prioritas pada kesejahteraan mental mahasiswa PPDS dalam konteks legislasi,

Indonesia dapat menciptakan sistem perawatan kesehatan yang tidak hanya memberikan perawatan pasien yang luar biasa tetapi juga membina lingkungan yang mendukung dengan spesialis masa depan yang dapat berkembang pesat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun