Mohon tunggu...
Aminuddin Malewa
Aminuddin Malewa Mohon Tunggu... Freelancer - Penjelajah narası

Penikmat narasi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Cascara dan "Desakota" di Rimba Sumbawa

12 Juni 2020   16:30 Diperbarui: 14 Juni 2020   10:50 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengupas biji kopi di Dusun Punik Sumbawa (dokpri)

Tahapan roasting (pemanggangan), brewing (penyeduhan) sampai penyajian kopi di atas meja kaya dengan variasi teknik. Tak bisa dipungkiri bahwa selain ragam teknik itu mempengaruhi citarasa seduhan, juga memberi nilai tambah pada harga sajian kopi.

Hanya di café yang lengkap dengan peralatan lah tahapan ini bisa sempurna dilakukan. Umumnya di pedesaan atau rumah-rumah warga peralatan semacam ini tidak banyak atau jarang tersedia lengkap kecuali segelintir maniak kopi barangkali.

Batas antara “ngopi” orang kota dan “ngopi” orang desa justru di Dusun Punik Desa ini menjadi kabur menjadi kami. Barrista nyatanya ada berdiam di dusun. Peracik kopi dengan kekayaan teknik ini nyatanya memilih tetap bertahan di dusun.

Sambil meracik bahan seduhan kopi kami si barrista dengan piawai menjelaskan pengaruh dari setiap tahapan terhadap cita rasa kopi. Konfirmasi lewat Mbah Google yang membawa selancar saya sampai ke mancanegara, apa yang disampaikan Barrista Punik ini benar adanya.

Lewat seruputan Cascara Punik timbul kesadaran untuk tidak memandang enteng mereka yang memilih tetap tinggal di dusun. 

Tinggal di kota atau berdiam di dusun tidak selamanya menentukan tingkat pengetahuan terhadap sesuatu hal. Mereka yang tinggal di kota tidak selamanya menanggalkan ciri desa dalam aktifitas sehari-harinya. 

Pembuangan tokoh pergerakan nasional dalam sejarah dulu nyatanya tidak membuat pengetahuan, pemahaman dan pemikiran mereka menjadi terkungkung. Ibarat bertapa, selepas dari pembuangan dan kembali ke kota, api semangat dan wawasan mereka justru semakin menjulang.

Mereka yang pernah belajar geografi atau planologi khususnya pada tema urbanisasi pasti kenal dengan istilah desakota yang dikenalkan oleh T.G McGee yang menjelaskan gaya hidup, perilaku dan aktifitas orang kota namun masih dipengaruhi atau bercampur dengan gaya hidup dan perilaku orang desa. Istilah ini tidak ada padanannya dalam Bahasa Inggris sehingga dalam dunia akademis istilah itu diserap langsung.

Pemahaman “desakota” dari bangku kuliah dulu si sini saya resapi lewat seduhan Cascara di Dusun Punik pedalaman Sumbawa. Selain madu yang selama ini lekat dengan Sumbawa, kopi dengan beberapa varietas dan ragam turunannya juga tersedia melimpah di sini.

Mari menikmati kopi Sumbawa, tinggal pilih mau kopi luwak, kopi lanang ataupun wine coffe.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun