Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Banaspati, Hantu Api yang Mematikan

25 April 2024   02:55 Diperbarui: 25 April 2024   03:28 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gendis merenungkan semua informasi ini di kamar kecilnya, mencoba menghubungkan titik-titik yang ia dapatkan. Ia mulai meragukan asumsi awalnya---apakah mungkin bahwa ada kebenaran di balik legenda yang diceritakan Mbah Darmo? Dengan ketegangan yang meningkat, ia merencanakan malam lain untuk menyaksikan di sekitar sumur, bertekad menghadapi apa pun yang mungkin terjadi, bersenjatakan kamera dan alat perekam suara untuk menangkap setiap detil peristiwa yang mungkin ia alami.

Malam itu, saat bulan purnama menyinari langit, Gendis menunggu di kegelapan, hatinya berdebar dalam ketidakpastian dan ketakutan yang mendalam. Bagaimana pun, ia harus mengetahui apakah Banaspati benar-benar hantu pembalas dendam, atau hanya ilusi yang telah memperdaya desanya selama berabad-abad.

Dilengkapi dengan peralatan pengawasan modern, Gendis menghabiskan malam yang tegang di dekat sumur tua, hatinya dipenuhi kegugupan dan keingintahuan. Udara dingin malam dan hembusan angin yang lembut menambah suasana mencekam di tempat itu. Layar monitor yang terhubung dengan kamera dan sensor panas yang telah ia pasang dengan cermat, menunjukkan gambar dan data yang masuk secara real-time. Segalanya tampak normal, sampai, tiba-tiba, sebuah sosok api besar dan terang muncul dalam bingkai kamera.

Gendis tertegun. Sosok itu terlihat nyata, namun ada sesuatu yang tidak beres. Api yang biasanya liar dan tak terprediksi, pada sosok ini terlihat teratur dan konstan, seperti sebuah proyeksi yang terlalu rapi dan terencana. Dengan curiga, Gendis mencermati gambar tersebut, menganalisis pergerakan dan intensitas api. Semakin ia memperhatikan, semakin jelas bahwa ini bukan fenomena alamiah---ada kecerdasan buatan di baliknya.

Didorong oleh penemuan ini, Gendis memutuskan untuk mengikuti jejak yang mungkin dibuat oleh pelaku di balik penampakan Banaspati. Ia mengaktifkan GPS tracker yang telah ia pasang di sekitar area, yang menunjukkan sebuah jejak panas menuju ke arah hutan yang berada tidak jauh dari desa. Dengan senter dan peralatan pengawasan di tangan, ia menyusuri jejak tersebut yang akhirnya membawanya ke sebuah gubuk terpencil.

Gubuk itu tampak tidak terawat, dikelilingi oleh pepohonan yang rimbun, menciptakan suasana yang suram dan menyeramkan. Gendis memasuki gubuk dengan hati-hati, lampu senter menerangi setiap sudut gelap. Di dalamnya, ia menemukan sebuah laboratorium mini yang dilengkapi dengan berbagai macam peralatan teknologi tinggi. Di antaranya terdapat proyektor canggih, berbagai botol berisi bahan kimia yang dapat menciptakan api dingin, dan beberapa kostum yang didesain sedemikian rupa untuk menyerupai sosok Banaspati yang ditakuti warga.

Saat itu, Gendis menyadari bahwa legenda Banaspati yang telah lama dianggap sebagai kutukan desa sebenarnya adalah hasil manipulasi seseorang atau beberapa orang yang menggunakan teknologi untuk menciptakan ketakutan dan mungkin mengendalikan desa untuk tujuan-tujuan tertentu. Ada agenda tersembunyi yang lebih besar dan lebih gelap dari sekadar mempertahankan cerita rakyat.

Dengan bukti di tangan, Gendis merasa berat memikirkan langkah selanjutnya. Ia harus memutuskan antara mengungkapkan kebenaran kepada penduduk desa yang mungkin tidak siap menerima bahwa kepercayaan mereka selama ini adalah ilusi, atau mencari cara lain untuk menghentikan orang-orang yang bertanggung jawab atas manipulasi ini tanpa mengganggu keseimbangan kehidupan desa.

Keputusan ini bukan hanya akan menentukan nasib desa Trowulan, tetapi juga mempengaruhi pandangan Gendis terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, dan mitos. Ia tahu, tindakannya berikutnya harus dipertimbangkan dengan matang dan dijalankan dengan hati-hati, karena menghadapi kekuatan yang telah berani memanipulasi api dan hantu leluhur, tidak akan semudah memadamkan bara api biasa.

Pengungkapan

Di dalam gubuk yang terpencil dan berdebu, Gendis menemukan pusat operasi dari teror yang telah mengguncang Desa Trowulan. Di hadapannya berdiri seorang pria paruh baya dengan raut muka yang tegang, sorot matanya tajam dan penuh perhitungan. Pria itu adalah mantan ahli teknologi yang telah lama menghilang dari peradaban dan memilih untuk menyepi di hutan, menghabiskan hari-harinya dengan bereksperimen dan memanipulasi teknologi demi kepentingan pribadinya yang kelam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun