Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Inilah 4 Cara Mengelola "Angpao Lebaran" Anak

25 Mei 2020   10:01 Diperbarui: 25 Mei 2020   12:49 945
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
angpao lebaran/ sumber: https://kumparan.com

Harus diakui, menabung adalah keterampilan dasariah yang perlu dilatih. Menabung bisa diartikan "membayar diri sendiri terlebih dulu". Oleh sebab itu, sewaktu kita menerima uang, hal paling awal yang mesti dilakukan ialah "menjatah" sekian rupiah untuk ditabung, baru kemudian membelanjakan sisanya untuk keperluan lain.

Hal ini tentu jangan sampai dibalik, sebab, kalau kita berpikir, "Saya akan membayar tagihan ini-itu lebih dulu, lalu jika ada sisa, saya akan tabung," maka, biasanya tidak akan ada sisa untuk disimpan, karena semua uang tadi sudah telanjur habis dibelanjakan hal-hal lain.

Makanya, mengajarkan anak untuk menabung angpao lebaran merupakan wujud pendidikan finansial yang mesti diajarkan orangtua. Selain menumbuhkan sikap hemat, pendidikan ini juga berpotensi membentuk kemandirian finansial si anak kelak.

3. Melatih Berinvestasi

Mungkin memakai angpao lebaran untuk kegiatan investasi bukanlah hal yang lazim di masyarakat, tetapi hal itu bukan berarti mustahil dilakukan. Saya ingat cerita Hermanto Tanoko, yang sedari kecil menggunakan angpao yang diterimanya untuk investasi.

Jadi, ceritanya, Herman diajarkan oleh orangtuanya agar memakai angpaonya untuk dibelanjakan barang dagangan. Sebab, jika dagangan tadi laku terjual, maka, ia tak hanya akan mendapatkan angpaonya kembali, tetapi juga keuntungan tambahan. Alhasil, dengan cara ini, nilai angpao yang diterimanya akan mengembang.

menggunakan angpao lebaran untuk berinvestasi/ sumber: https://www.thinkingbeyondnumbers.com
menggunakan angpao lebaran untuk berinvestasi/ sumber: https://www.thinkingbeyondnumbers.com
Hermanto yang sejak kecil sudah ikut membantu bisnis orangtuanya memahami hal tersebut. Oleh sebab itu, alih-alih menghabiskan untuk hal-hal yang konsumtif, ia memilih menggunakan angpaonya sebagai modal dagang. Hasilnya? Ia memperoleh keuntungan lebih berkat "memutar" angpaonya di dalam bisnis.

Hal inilah yang kemudian membentuk pola pikir Herman agar menggunakan uang yang diterimanya untuk modal bisnis, sebab ia tahu, hal itu jauh lebih produktif daripada hanya sekadar dikonsumsi atau disimpan begitu saja.

4. Menyumbangkan Sebagian Pendapatan untuk Amal

Menyisih sebagian uang untuk didermakan adalah sebuah perbuatan yang baik. Hal ini tak hanya bisa membantu kehidupan orang lain, tetapi juga menciptakan berkah bagi diri sendiri.

Sebab, saya selalu percaya, memberi tidak akan membuat seseorang kekurangan, tetapi justru sebaliknya, memberi mampu menghadirkan lebih banyak kebahagiaan dalam kehidupan yang bersangkutan.

Makanya, membimbing anak untuk belajar memberi sejak masih kecil merupakan sebuah upaya yang mesti dilakukan secara berkesinambungan. Memberi tidak cukup dilakukan satu-dua kali, tetapi sebaiknya dirutinkan, hingga tumbuh menjadi sebuah kebiasaan positif. Alhasil, andaikan setiap orang terbiasa memberi, maka, dunia ini akan berkembang menjadi tempat yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun