Uzbekistan Lebih Solid dari Korea Selatan

Pada partai semifinal Piala AFC U-23, Timnas Indonesia U-23 akan berhadapan dengan Timnas Uzbekistan U-23. 

Akankah Garuda Muda terus melanjutkan tren posifitnya di Piala AFC U23?

Menjawabi pertanyaan ini, kita perlu menilik kekuatan dan performa lawan, Uzbekistan U-23.

Performa Uzbekistan sepanjang turnamen Piala AFC U-23 cukup mengagumkan. Tim yang dilatih oleh Srecko Katanec ini melaju ke babak semifinal berkat raihan 100 persen kemenangan, tanpa sekalipun kebobolan dan mencetak 14 gol. 

Kemenangan 2-0 kontra salah satu raksasa sepak bola Asia, Arab Saudi menunjukkan kesolidan Uzbekistan sebagai salah satu favorit juara dari turnamen yang berlangsung di Qatar ini. 

Terang saja, Uzbekistan dipandang lebih solid dibandingkan Korea Selatan (Korsel). Oleh sebab itu, Indonesia akan menghadapi tugas yang cukup ekstra agar bisa lolos ke babak final. 

Mengalahkan Uzbekistan akan menjadi tugas yang cukup rumit lantaran Uzbekistan tampil selalu konsisten sejak babak kualifikasi. Bahkan, di babak kualifikasi, Uzbekistan sempat menghajar Vietnam dengan skor 3-0, yang nota bene saingan kuat Indonesia di level Asia Tenggara.   

Kehebatan Uzbekistan di Piala Asia U-23 tidak terjadi kebetulan. Hal itu sudah diprediksi oleh banyak pihak dan malah menunjukkan perkembangan dari negara yang memisahkan dari Soviet Union pada tahun 1991. 

Dalam salah satu artikel yang termuat di ESPN Sport (12/1/2024), Uzbekistan dipandang sebagai salah satu "The Rising Star" dari Asia dalam level sepak bola. Bahkan, tim berjuluk "Serigala Putih" (White Wolves) ini diprediksi bisa berpeluang akan lolos pada Piala Dunia 2026.  

Apalagi jika format Piala Dunia 2026 berubah, yang mana dari 32 tim yang bermain menjadi 48 tim. Format ini bisa melapangkan jalan Uzbekistan apabila menimbang performanya di babak kualifikas sejauh ini.  

Salah satu kelebihan dari Uzbekistan adalah sistem kerja badan sepak bola yang sangat menekankan pembinahan pemain muda. Proses pembinahan itu sungguh-sungguh dibuat semenjak Uzbekistan memisahkan diri dari Soviet Union. 

Tak elak, sejak tahun 1996, Uzbekistan langsung terlibat di semua kompetesi Pial Asia. Sejak tahun 2014, Uzbekistan selalu lolos ke babak knockout. 

Proses pembinaan itu membuat regenerasi di setiap level pemain menjadi lancar. Hal itu sangat terbukti dari dua Piala Dunia yakni Piala Dunia U17 yang terjadi di Indonesia dan Piala U20 yang berlangsung di Argentina dalam satu tahun terakhir ini. 

Uzbekistan menjadi salah kontestan yang mampu bersaing dengan tim-tim kuat. Kendati tidak naik tangga juara, keterlibatan dalam turnamen-turnamen besar itu mengasah performa para pemain muda. 

Makanya, bukan tak mungkin skuad yang dibawa oleh Uzbekistan ke Qatar di Piala AFC umumnya adalah jebolan tim-tim muda yang sudah "makan garam" dengan turnamen-turnamen besar. 

Terlebih lagi, Uzbekistan mempunyai rekam jejak pernah menjadi juara dan sekali menjadi finalis dari Piala Asia U-23. 

Performa Uzbekistan sepanjang Piala Asia U-23 menjadi representasi dari perkembangan sepak bola dari negara yang berada di Asia Tengah tersebut. 

Hal itu juga menunjukkan tantangan serius yang akan dihadapi oleh Indonesia. Tanpa menafikan kekuatan Koresa Selatan yang disingkirkan Indonesia lewat drama adu penalti (11-10), Uzbekistan tampaknya lebih solid daripada Korsel. 

Oleh sebab itu, Indonesia tak boleh tinggal dalam euforia yang melunturkan semangat dan mentalitas. Tantangan sebenarnya terjadi saat Indonesia bermain kontra Uzbekistan yang sejauh ini belum kebobolan satu pun gol. 

***

Salam Bola