Mohon tunggu...
dewi laily purnamasari
dewi laily purnamasari Mohon Tunggu... Dosen - bismillah ... love the al qur'an, travelling around the world, and photography

iman islam ihsan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pentingnya Belajar Digital Marketing di Era 4.0

28 Maret 2024   12:54 Diperbarui: 29 Maret 2024   12:08 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi digital marketing. (Freepik via parapuan.co)

Lalu kita membeli pisang tanduk di sebuah lapak yang memiliki jumlah jenis pisang terbanyak dan harga termurah. Setelah itu kita akan menggunakan pisang sebagai bahan utama membuat kolak, dicampur dengan kolang kaling, ubi jalar, dan singkong. 

Tak lupa menambahkan gula jawa atau gula aren, gula pasir, santan, dan vanila atau daun pandan. Kita akan mengevaluasi, apakah pisang tanduk yang kita beli ini sudah matang sempurna? Warnanya kuning tua dan harum. Maniskah rasanya? 

Bila pisang tanduk yang kita beli sesuai dengan kebutuhan dan sesuai harapan, tentu ada rasa puas. Kita bisa memiliki penilaian, jika nanti akan membeli pisang maka akan membeli di lapak tersebut.

Tentu saja analogi membeli pisang tanduk tersebut bisa digunakan untuk berbagai produk dan jasa yang kita butuhkan.

Kita saat ini, di era digital tidak hanya belanja di pasar tradisional atau pasar modern yang onsite. Konsumen saat ini juga berbelanja, membeli produk dan jasa melalui media digital. Platfor ecommerce sudah tidak asing lagi bahkan oleh anak-anak.

Sebagai contoh, anakku Teteh yang duduk di bangku kelas X SMA membutuhkan sebuah buku tentang K-Pop dan Korean Artist. Dia kemudian melakukan pencarian di internet. Hingga menemukan toko online yang menjual barang yang dibutukannya. 

Teteh melakukan pemesanan barang, membayar secara digital melalui e-wallet, dan menunggu datangnya barang yang diantarkan oleh kurir. Setelah barang diterima saat unboxing akan melakukan rekan video atau foto untuk disampaikan kepada penjualnya sebagai bukti barang sesuai dengan yang dipesan. 

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Nah... Kita cek lagi nih tentang faktor apa saja yang bisa mempengaruhi perilaku konsumen. Ada faktor budaya di mana kita tinggal. Ya ... Tentu saja di Indonesia yang kaya akan keanekaragaman suku, bahasa, agama, letak geografis akan mempengaruhi perilaku konsumen. 

Aku berasal dari suku sunda yang senang makanan dengan rasa asin gurih. Tentu berbeda dengan suami yang berasal dari suku jawa, dia lebih suka rasa manis gurih. Atau aku akan membeli mukena dan sarung untuk shalat sebagai umat Islam.

Selain itu ada lagi pengaruh dari faktor sosial berupa keanggotaan dalam kelompok sosial, keluarga, dan kedudukannya di dalam masyarakat. Namun, tak lepas juga dari faktor pribadi atau individual seperti usia, gender, pekerjaan, dan jumlah penghasilan. 

Aku seorang dosen tentu membutuhkan buku teks dan alat kerja berupa laptop. Lebih penting membeli produk tersebut dibanding membeli sepatu atau tas untuk pesta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun