Mohon tunggu...
Novaly Rushans
Novaly Rushans Mohon Tunggu... Relawan - Relawan Kemanusian, Blogger, Pekerja Sosial

Seorang yang terus belajar, suka menulis, suka mencari hal baru yang menarik. Pemerhati masalah sosial, kemanusian dan gaya hidup. Menulis juga di sinergiindonesia.id. Menulis adalah bagian dari kolaborasi dan berbagi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Antara Beli Rumah atau Menyewa, Bagaimana Generasi Milenial Memilihnya?

26 April 2024   14:17 Diperbarui: 26 April 2024   17:32 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Rumah (Dok Kementerian PUPR via Kompas.com)

Kalangan milenial sebagian yang memiliki penghasilan lumayan besar lebih berminat memiliki tempat tinggal horizontal seperti apartemen di tengah kota. Tapi kalangan seperti ini terbatas jumlahnya. Hanya anak-anak dari golongan kaya saja yang mampu membeli unit apartemen di lokasi strategis.

Selebihnya kalangan milenial dengan uang terbatas tentu lebih memilih hal konsumtif yang cepat memberikan kesenangan seperti gadget, smartwatch, atau alat elektronik canggih lainnya.

Sebagian besar kalangan milenial juga tidak seluruhnya mendapatkan penghasilan yang baik, Sebagian harus berjuang dengan pendapatan terbatas dan harus rela menjadi generasi sandwich yang harus menanggung beban ekonomi keluarga.

Jangankan membeli rumah, untuk berani melangsungkan pernikahan saja bukan hal yang mudah. Banyak pertimbangan yang akhirnya harus diambil untuk kalangan milenial membeli rumah untuk tempat tinggal. Sebagian milenial sadar harga properti akan terus naik dan bila tak segera dibeli harganya akan terus naik selangit sehingga akan sulit mendapatkannya.

Beruntung ada kebijakan subsidi sehingga harga rumah sederhana bisa dimiliki. Membeli sekarang jadi lebih murah ketimbang menundanya untuk tahun berikutnya. Perlu edukasi untuk kalangan milenial tentang rencana keuangan jangka menengah dan jangka panjang , termasuk membeli rumah.

Saya sendiri memberikan masukan ke anak-anak saya yang mulai memasuki fase dunia kerja. Merencanakan membeli rumah adalah bagian dari menyiapkan masa depan. Dengan memiliki rumah sendiri paling tidak sudah mengambil satu langkah berani untuk sebuah kemandirian.

Yang jadi masalah harga rumah juga menyangkut lokasi. Dengan tumbuhnya transportasi massal yang massif ternyata tidak menjamin semua lokasi bisa dilayani transportasi umum dengan baik. Pengembang perumahan memang berupaya mendapatkan lokasi strategis, tapi kalau lokasinya bagus tentunya harganya juga bagus.

Harga tanah yang terus naik juga menjadi pertimbangan perumahan memiliki harga jual yang terus meningkat. Rumah non subsidi dengan ukuran minimalis dengan sistem cluster harganya sudah melambung tinggi. 

Cicilan perbulan bisa setara dengan gaji UMR sebulan bahkan lebih tinggi lagi. Sementara banyak Perusahaan hanya berani membayar pekerja fresh graduate dengan nilai UMR atau lebih sedikit.

Terbayang mahalnya harga rumah di lokasi jabotabek yang strategis. Rumah yang sudah ready akan bernilai ratusan juta bahkan bisa lebih dari 1 milyar. Pertumbuhan dan pengembangan rumah terus semakin jauh ke pelosok. Sepanjang jalur kereta dari Serpong hingga Rangkasbitung sudah banyak pengembangan perumahan. Harganya juga sudah semakin mahal.

Ilutrasi Rumah Kontrakan (sumber via Kompas.com)
Ilutrasi Rumah Kontrakan (sumber via Kompas.com)

Menyewa Rumah Sebuah Pilihan?

Yang unik adalah rumah yang sudah dibeli atau dikredit belum tentu ditinggali. Saya memiliki sejumlah teman yang sejatinya sudah memiliki rumah. Tapi karena alasan jarak yang jauh, ribet dengan kepadatan transportasi umum seperti KRL, akhirnya tetap menyewa rumah di tengah kota mendekati tempat kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun