Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Bandung Artikel Utama

Braga Free Vehicle, Jika Terwujud Keren

26 April 2024   20:29 Diperbarui: 3 Mei 2024   01:25 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Braga sebagai salah satu spot terkenal di Kota Bandung (Pixabay/YukiZR)

Hanya saja ketika tinggal di hotel backpacker itu, akhir pekan itu begitu padat dengan kendaraan, padahal kawasan pedestrian juga padat. Saya harap dengan tidak berlalu-lalangnya kendaraan, maka pengunjung akan lebih leluasa menjelajah Braga. 

Saya bersama kawan-kawan Putera-puteri Parekraf 2023-Foto: Dokumentasi Irvan Sjafari
Saya bersama kawan-kawan Putera-puteri Parekraf 2023-Foto: Dokumentasi Irvan Sjafari

Praktis sehari tidak akan cukup menikmati trip di kawasan yang pendek ini, jika semua spot menjadi maksimal dan ujungnya di alun-alun, termasuk juga para penjaja lukisan. Apalagi di pedestrian sudah ada bangku-bangku bagi pengunjung melepas penat,

Terakhir saya berkunjung ke Bandung pada 2023 lalu sudah ada jasa fotografer digital yang menawarkan momen dengan foto berkualitas bagus mulai dari alun-alun hingga Braga. Jika kebijakan ini jadi diterapkan tentunya mereka juga akan terdongkrak penghasilannya

Aspirasi wisatawan berbagai segmen tertampung, yang dari kalangan menengah atas ada berapa hotel dekat kawasan itu. Ada semacam mal di sana.

Hanya saja perlu dipikirkan yang bawa kendaraan bermotor akan diparkir di mana? Tetapi ada Hotel Savoy Homman atau Grand Preanger. Salah satu tempat yang disebut Pemkot Bandung adalah yang jadi Taman Parkir adalah Taman Dewi Sartika. Tidak masalah kan jalan kaki? Perlu juga spot tempat berteduh jika terjadi hujan lebat.

Bagi backpacker, kebijakan ini tampaknya juga menguntungkan. Mereka bisa makan di warung kaki lima yang pasti ada di gang-gang. Mereka bisa jalan kaki di alun-alun yang kini sudah direvitalisasi. Di kawasan Alun-alun, ada Masjid Agung yang ikonik untuk emreka yang salat dengan fasilitas Wifi.

Jangan lupa dekat dengan teras Sungai Cikapundung yang juga banyak warung kaki limanya kalau malam. Di sana ada Warung Mi Kocok yang bersejarah. Bayangkan dampak ekonominya bagi para pelaku UMKM.

Saya harap para pedagang buku bekas di dekat Braga dipertahankan, karena keberadaan mereka juga daya tarik. Pengunjung tinggal berjalan kaki di sana. Kawasan Naripan akan ramai. Jadi bukan saja kawasan Braga yang akan terdampak tetapi juga di sekitarnya.

Hanya saja Pemkot Bandung harus mengantisipasi dampak sampah yang mungkin lebih banyak dari hari biasa. Perlu tenaga kebersihan yang ekstra.

Salah seorang warga Bandung, Auryn juga menyambut baik kebijakan ini. Vokalis sebuah band metal di Kota Kembang ini usul ini keren. "Braga akan semakin kuat menjadi tempat hangout di Bandung dan salah satu destinasi yang rekomen pastinya," katanya ketika saya hubungi, 26 April 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun