Mohon tunggu...
TAMRIN
TAMRIN Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru yang penuh semangat dengan dedikasi tinggi dalam mendidik generasi muda. Sebagai seorang guru tentu saya memiliki pengalaman, kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi siswa-siswanya. Selain itu, selain itu saya juga memiliki kecintaan yang mendalam pada dunia tulis-menulis, yang menjadi hobi utamanya. Dengan kemampuan menulis, saya dapat mengungkapkan gagasan, pemikiran saya , dan berbagi pengetahuan dengan pembaca melalui karya-karya tulisnya yang kreatif. Kombinasi antara profesi guru yang berdedikasi dan bakat dalam menulis Insya Allah menjadikan saya sosok yang mampu memberikan inspirasi dan wawasan kepada banyak orang.

Saya seorang guru yang penuh semangat dengan dedikasi tinggi dalam mendidik generasi muda. Sebagai seorang guru tentu saya memiliki pengalaman, kemampuan untuk menginspirasi dan memotivasi siswa-siswanya. Selain itu, selain itu saya juga memiliki kecintaan yang mendalam pada dunia tulis-menulis, yang menjadi hobi utamanya. Dengan kemampuan menulis, saya dapat mengungkapkan gagasan, pemikiran saya , dan berbagi pengetahuan dengan pembaca melalui karya-karya tulisnya yang kreatif. Kombinasi antara profesi guru yang berdedikasi dan bakat dalam menulis Insya Allah menjadikan saya sosok yang mampu memberikan inspirasi dan wawasan kepada banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kerajinan Tangan Suku Tolaki (O'basu)

19 April 2024   19:00 Diperbarui: 19 April 2024   19:15 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
O'Basu Ari I'Ambesea

KERAJINAN TANGAN SUKU TOLAKI  (O'BASU)

(By. Tamrin Ambesea)

o' Basu adalah  Wadah sagu (pembungkus pati sagu bentuknya mengerucut kebawah) terbuat dari pangkal pelepah daun sagu.  o'Basu atau (Bakul) dalam bahasa Indonesia  yang di gunakan Masyarakat suku Tolaki sebagai Wadah yang di bentuk dari Pelepah Sagu, untuk membawa hasil hasil Pertanian dan perkebunan. Kerajinan tangan suku Tolaki, (o'Basu), menggambarkan kekayaan budaya dan kearifan lokal. Berasal dari pangkal pelepah daun sagu, wadah ini muncul sebagai simbol penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tolaki. Dibentuk dengan teliti menjadi bentuk mengerucut yang elegan, (o'Basu) bukan hanya sekadar wadah sederhana, tetapi juga membawa makna mendalam dalam kehidupan mereka. Sebagai bakul tradisional, (o'Basu) digunakan untuk membawa hasil pertanian dan perkebunan, menjadi penanda kuat akan keterhubungan manusia dengan alam sekitar dan keberlanjutan lingkungan. Dengan setiap anyamanannya, (o'Basu) tidak hanya menjadi alat praktis, tetapi juga menjaga keberlangsungan tradisi dan kearifan lokal suku Tolaki yang kaya akan nilai-nilai budaya.

1). Wadah Tradisional  (o'Basu) adalah wadah tradisional yang digunakan oleh masyarakat suku Tolaki.

Wadah Tradisional : (o'Basu)  adalah bukti nyata dari kearifan dan keahlian yang diwariskan dari generasi ke generasi oleh masyarakat suku Tolaki. Sejak zaman dahulu, (o'Basu)  telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka, menjadi simbol yang mencerminkan kedalaman budaya dan nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi. Dengan telaten dan penuh kasih, setiap anyaman (o'Basu)  memperlihatkan keahlian tinggi dari para pengrajin, serta hubungan yang erat antara manusia dan alam sekitarnya. Melalui (o'Basu), terbentanglah jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, membawa warisan budaya yang berharga kepada generasi yang akan datang.

2). Bahan Baku Terbuat dari pangkal pelepah daun sagu yang diketahui sebagai sumber daya alam yang melimpah di wilayah Tolaki.

Bahan Baku : (o'Basu)  terbuat dari pangkal pelepah daun sagu, sebuah sumber daya alam yang melimpah di wilayah Tolaki. Daun sagu yang diambil dari pohon sagu yang tumbuh subur di sekitar daerah Tolaki, diproses secara teliti untuk mendapatkan pangkal pelepahnya. Proses pemilihan dan pengolahan bahan baku ini mencerminkan pemahaman mendalam masyarakat Tolaki akan lingkungan alam sekitar mereka. Dengan memanfaatkan sumber daya alam secara bijak, mereka tidak hanya menghargai kekayaan alam yang mereka miliki, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem lokal. Melalui penggunaan daun sagu sebagai bahan utama, (o'Basu)  menjadi sebuah representasi dari kearifan lokal yang turun temurun dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.

3). Bentuk Mengerucut  Memiliki bentuk yang mengerucut ke bawah dengan teliti, menciptakan desain yang elegan dan fungsional.

Bentuk Mengerucut : (o'Basu)   memperlihatkan keindahan dalam kesederhanaannya dengan memiliki bentuk yang mengerucut secara teliti ke arah bawah. Desain ini tidak hanya menciptakan tampilan yang elegan, tetapi juga memberikan fungsi yang sangat praktis. Melalui telaten dalam pembuatan anyaman, setiap bagian dari o'Basu dipelihara dengan cermat, menghasilkan struktur yang kokoh namun tetap ringan. Bentuk mengerucut ini juga memungkinkan (o'Basu)  untuk menyesuaikan diri dengan berbagai kebutuhan penggunaannya, baik sebagai wadah penyimpanan maupun pembungkus pati sagu. Dengan demikian, (o'Basu)   tidak hanya memperindah tampilan ruang rumah atau area pertanian, tetapi juga menawarkan solusi fungsional yang efisien bagi masyarakat Tolaki dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka.

4). Pembungkus Pati Sagu   Selain sebagai wadah, (o'Basu)   juga digunakan sebagai pembungkus pati sagu, menjaga keaslian dan kebersihan produk.

Pembungkus Pati Sagu : Selain berfungsi sebagai wadah penyimpanan, (o'Basu)   juga memiliki peran penting sebagai pembungkus pati sagu, yang menjamin keaslian dan kebersihan produk. Dalam proses pembuatan sagu, pati sagu yang dihasilkan akan dibungkus dengan hati-hati menggunakan (o'Basu) . Hal ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan dan keaslian pati sagu, tetapi juga untuk melindunginya dari kontaminasi lingkungan yang mungkin terjadi. Dengan melibatkan (o'Basu)   sebagai pembungkus, masyarakat Tolaki memastikan bahwa pati sagu yang dihasilkan tetap segar, berkualitas, dan siap untuk digunakan dalam berbagai resep tradisional mereka. Sebagai bagian dari proses pengolahan sagu yang telah berlangsung turun-temurun, penggunaan o'Basu tidak hanya menjadi praktik tradisional, tetapi juga simbol dari hubungan erat antara manusia dan alam serta kearifan lokal dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan warisan budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun