Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Eid Mubarak 52: Aspek Ekonomi dari Pelayanan Publik di Musim Lebaran

19 April 2024   19:00 Diperbarui: 19 April 2024   19:15 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Permintaan Tinggi, Sumber Daya Terbatas

Salah satu tantangan utama dalam menyediakan pelayanan publik selama Musim Lebaran adalah peningkatan permintaan yang tiba-tiba dalam waktu yang relatif singkat. Transportasi, kesehatan, dan sanitasi adalah beberapa sektor utama yang biasanya mengalami lonjakan permintaan selama periode ini. Dari perspektif ekonomi, peningkatan permintaan ini seringkali tidak diimbangi dengan peningkatan yang proporsional dalam kapasitas atau sumber daya yang tersedia.

Teori ekonomi alokasi sumber daya menjadi relevan dalam konteks ini. Dalam situasi di mana permintaan melebihi kapasitas yang ada, pemerintah harus mengambil keputusan yang sulit dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang paling mendesak. Misalnya, dalam sektor kesehatan, pemerintah mungkin perlu meningkatkan kapasitas rumah sakit sementara mengorbankan anggaran dari sektor lain, seperti infrastruktur atau pendidikan.

Dampak pada Biaya Hidup

Musim Lebaran juga dapat berdampak pada biaya hidup masyarakat secara keseluruhan. Lonjakan permintaan terhadap barang dan jasa tertentu, seperti tiket transportasi, bahan makanan, dan pakaian, seringkali menyebabkan kenaikan harga yang signifikan. Dari perspektif ekonomi, fenomena ini mencerminkan konsep permintaan dan penawaran, di mana peningkatan permintaan yang tiba-tiba dapat mengakibatkan kenaikan harga jika penawaran tidak dapat menyesuaikan dengan cepat.

Data dari Bank Indonesia menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (IHK) seringkali mengalami kenaikan selama bulan-bulan menjelang dan selama Musim Lebaran. Kenaikan harga ini, terutama untuk barang-barang konsumsi pokok, dapat memberikan tekanan tambahan pada anggaran rumah tangga, terutama bagi keluarga dengan pendapatan terbatas. Dalam hal ini, pemerintah perlu mempertimbangkan kebijakan harga dan intervensi pasar lainnya untuk mencegah peningkatan harga yang tidak terkendali dan melindungi daya beli masyarakat.

Ketergantungan pada Sektor Pariwisata

Musim Lebaran juga merupakan waktu yang penting bagi sektor pariwisata di Indonesia. Jutaan orang melakukan perjalanan jauh untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga dan kerabat mereka, menciptakan potensi pendapatan yang signifikan bagi sektor pariwisata. Dari perspektif ekonomi, sektor pariwisata memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, terutama di daerah-daerah yang bergantung pada pariwisata sebagai sumber utama pendapatan.

Namun demikian, ketergantungan yang berlebihan pada sektor pariwisata juga memiliki risiko tersendiri. Ketika terjadi gangguan atau peristiwa tak terduga, seperti bencana alam atau pandemi, sektor pariwisata dapat mengalami kerugian besar yang berdampak negatif pada ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, diversifikasi ekonomi menjadi penting untuk mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu sektor tertentu.

Peran Pemerintah dalam Mengelola Tantangan

Dalam menghadapi tantangan ekonomi selama Musim Lebaran, peran pemerintah menjadi sangat penting. Pemerintah harus memainkan peran aktif dalam mengelola lonjakan permintaan, menjaga stabilitas harga, dan memastikan ketersediaan layanan publik yang memadai untuk masyarakat. Hal ini melibatkan koordinasi antar lembaga pemerintah, pemantauan pasar, dan pengambilan kebijakan yang tepat waktu dan responsif terhadap perubahan kondisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun