Film remake merupakan istilah yang tidak asing dalam dunia perfilman. Hal ini dilakukan salah satunya untuk memberi pengalaman nostalgia para penonton. Membawa kembali film lama ke layar lebar menjadi strategi untuk menarik perhatian penonton yang baru maupun lama. Namun bagaimana jika film remake tidak sesuai harapan penonton yang ingin bernostalgia? Pertanyaan tersebut akan menjadi pembahasan dalam artikel ini dengan mengangkat salah satu film remake yang dianggap gagal.
Ghostbusters merupakan salah satu film horor komedi yang banyak disukai yang rilis pada tahun 1984. Film ini mendapat respon positif dari para penonton karena alur cerita yang segar dan karakter yang unik serta menghibur. Berkat kesuksesannya, Ghostbusters 1984 menjadi ikon yang berpengaruh selama beberapa dekade. Film yang disutradarai oleh Ivan Reitman ini telah memiliki 3 sekuel. Namun kesuksesan film ini tidak bisa kembali dilanjutkan dengan kendala salah satu pemeran utama dalam film ini meninggal dunia. Empat pemeran utama pria dalam Ghostbusters telah menjadi ciri khas dalam film ini. Film horor komedi ini pun di-remake yang rilis tahun 2016. Dengan judul yang sama, film remake ini disutradarai oleh Paul Feig.
Harapannya, kisah Ghostbusters ini dapat mengangkat versi baru sambil tetap mempertahankan daya tarik versi aslinya. Namun, tidak seperti versi aslinya, fillm garapan Paul Feig tuai respon negatif saat rilis dan dianggap sebagai film remake yang gagal. Meskipun film ini memiliki efek visual yang lebih canggih darai versi aslinya, banyak penggemar yang telah kecewa karena ketidaksesuaian film remake ini. Terdapat beberapa alasan film ini dianggap gagal oleh penonton, khususnya penonton setia Ghostbusters 1984. Film ini memiliki banyak perbedaan dengan versi aslinya sehingga tidak memenuhi ekspektasi penonton. Bahkan saat trailer Ghostbusters 2016 rilis, banyak dislike yang didapatkan karena banyak yang tidak puas dengan perbedaan antara kedua film tersebut. Berikut beberapa alasan Ghostbusters 2016 banyak tidak disukai penonton.
1. Perbedaan gender pemeran utama
Berbeda dengan Ghostbusters 1984 yang menampilkan empat pemeran pria dengan karakteristik unik, semua pemeran utama Ghostbusters 2016 berubah menjadi wanita. Perubahan ini menjadi alasan utama film remake ini tidak memenuhi ekspektasi penonton. Sebagian penggemar setia dari versi aslinya merasa film ini tidak menghormati warisan Ghostbusters 1984.
2. Perbedaan gaya humor
Layaknya komedi zaman dulu yang khas karena mengandalkan chemistry alami antar pemeran. Namun gaya komedi dalam Ghostbusters 2016 lebih bergantung pada improvisasi, yang dianggap kurang menarik karena terkesan dipaksakan.
3. Pemasaran fokus pada gender, bukan alur cerita
Pemasaran Ghostbusters 2016 lebih fokus pada gender dari pemeran utamanya yang berbeda. Sedangkan alur cerita dan kualitas filmnya jadi kurang ditonjolkan. Fokus ini memicu perdebatan panas di kalangan penggemar dan mengalihkan inti cerita. Hal tersebut mengakibatkan film ini gagal membangun koneksi emosional dengan penonton, khususnya bagi mereka yang menyukai versi klasik.
Berdasarkan 3 poin tersebut, dapat disimpulkan bahwa inti dari kegagalan film remake ini terletak pada ekspektasi penonton yang runtuh. Sebagai film remake, tentu diharapkan dapat menyesuaikan cerita berdasar versi aslinya. Ekspektasi tinggi dari penggemar lama pun menjadi perhatian utama dalam kesuksesan sebuah film remake. Meski perlu sentuhan modern agar relevan dengan gaya masa kini, namun bila banyak yang dibedakan dengan versi aslinya maka film remake jadi tidak memiliki "jiwa". Perbedaan tersebut membuat sebagian penonton merasa film ini tidak memiliki koneksi dengan esensi aslinya. Itulah yang terjadi pada film remake Ghostbusters 2016, di mana perbedaan karakter menjadi perbedaan yang signifikan dan membuat sebagian besar penonton merasa film ini gagal menyambung cerita yang sudah dibangun pada versi 1984.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H