Apakah filsafat Stoikisme itu? Siapa saja tokoh-tokohnya? Apa pula isi ajarannya? Apakah stoikisme yang lahir pada zaman Romawi dan Yunani Kuno itu relevan untuk diterapkan untuk masa kini dan nanti?
Itulah sejumlah pertanyaan yang akan berusaha dijawab dengan pendekatan yang sederhana melalui artikel ini.
Dengan penjelasan yang diperoleh, diharapkan pembaca yang belum mengenal filsafat ini akan mengetahui sekilas tentang stoikisme, bahkan -- siapa tahu, bisa terinspirasi untuk mempelajari aliran filsafat ini secara lebih mendalam.
Tokoh Penting Stoikisme
Filsafat stoikisme dilahirkan oleh sejumlah filsuf. Mereka menyebut hasil pemikirannya atau perenungannya yang mendalam dengan stoikisme. Mereka yang menjalani ajaran ini dikenal dengan sebutan kaum Stoik.
Berdasarkan penelusuran sejarah, terdapat sejumlah tokoh yang melahirkan ajaran atau filsafat ini. Ada beberapa tokoh penting dalam sejarah fisafat ini yang telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan dan penyebaran Stoikisme.
Berikut tokoh penting stoikisme beserta pokok-pokok pemikiran mereka.
Pertama, Zeno dari Citium (334-262 SM). Zeno merupakan pendiri Stoikisme. Ia mulai mengajar di Athena sekitar tahun 300 SM. Pokok-pokok pikirannya diantaranya tentang konsep logos atau akal budi, penerimaan terjadap takdir, dan pentingnya kebijaksanaan dalam menjalani hidup.
Kedua, Cleanthes (331-232 SM). Cleanthes ini adalah murid pertama Zeno dan penggantinya sebagai kepala sekolah Stoik. Cleanthes menekankan pada keberadaan logos dan ketaatan terhadap alam semesta sebagai bagian dari kehidupan yang baik.
Ketiga, Chrysippus (280-206 SM). Tokoh ini sangat berpengaruh dalam Stoikisme setelah Zeno. Chrysippus mengembangkan dan merumuskan banyak konsep Stoik, termasuk konsep etika, logika, dan fisika Stoik. Dia menekankan penerimaan, kontrol atas emosi, dan kebijaksanaan dalam menghadapi hidup.