Seperti seorang anak kecil,
Yang baru belajar menghitung
3+3+3=???
Hasilnya berapa mama?
Merajuk, merengek, menangis meminta jawaban...
Seorang perempuan muda, membaca lagi catatan hariannya yang ia tulis sejak beberapa tahun yang lalu, hanya dirinya yang bisa mengartikan tulisan tersebut, lalu bergumam dalam hati, “sederhana saja, engkau alasanku menulis”.
Perempuan itu tersentak pada suara yang menyapanya, hei sedang apakah engkau?
Tidak.... jawabnya, dengan wajah pucat pasi, seperti pencuri yang takut ketahuan, dengan tergesa-gesa ia menyembunyikan catatan hariannya.
Ah, tidak ada siapa-siapa bisiknya, sedikit menyesali kepanikannya yang baru saja terjadi, ternyata ia disapa oleh pikirannya sendiri, “oh”... bukan,,bukan pikirannya, tapi ketakutan yang menyapanya.
Segala sesuatu itu masih berkeliaran dipikirannya, iapun semakin tergoda untuk membaca catatan hariannya. Dibukanya lagi, halaman kedua, yang ia tulis pada jaman putih abu-abu, dilorong asrama , saat kawan-kawannya terlelap dengan mimpi masing-masing.
“ Saat langit merah jingga, yang pelan-pelan diculik malam, aku bersumpah, meneriakimu, hei,,kau,,,kau itu seorang pencuri, kau mencuri hatiku.....