Kisah Abu Nawas Seri ke 4
dikisahkan pada suatu hari, abu nawas sedang tak memiliki uang sama sekali sehingga ia berfikir bagaimana agar mendapatkan uang secara cepat, dalam hatinya pun ia berkata: Bagaimana caranya agar mendapatkan uang, dari pada meminta-minta bagaimana kalau saya menjual sang raja saja." dengan cepat ia pun segera berkunjung ke istana untuk menghadap sang raja Harun Ar-rasyid. melihat abu nawas datang sang rajapun langsung berujar: "Wahai abu nawas, telah lama engkau tak menemui ku.
Abu nawas lantas menghormat kepada Raja sembari berkata: "Wahai rajaku, mohon ampuni hambamu ini yang lama tak mengunjungimu, sebab saya baru saja kembali dari perantauan guna melihat dan belajar dari kota sebrang bagaiman cara-cara bercocok tanam gandum dari para orang badui, dalam perjalanan tersebut hamba sempat meneduh disebuah pohon besar, namun disana hamba mendengar suara musik yang sangat nyaring bunyinya, hingga menyebabkan hamba terhanyut dalam rasa keindahan seperti bukan di dunia, sepertinya itu merupakan musik yang turun dari surga.
Setelah mendengar cerita dari abu nawas sang rajapun penasaran ingin mendengar dan mendatangi pohon yang diceritakan oleh abu nawas, "Wahai Abu nawas, musik yang telah engkau ceritakan tadi menjadikan saya penasaran, bawalah saya kesana untuk juga mendengarkan musik tersebut.
Abu nawas pun senang karena sang raja telah masuk dalam perangkapnya: "Baiklah tuanku, jika engkau ingin mendengarnya ada syarat yan harus tuan patuhi yaitu tidak boleh membawa satupun punggawa, tuan harus datang sendirian tanpa ada pengawalan, hanya sayalah yang mengantarkan engkau wahai rajaku.
Karena begitu penasarannya sang raja sehingga meyanggupi persyaratan dari abu nawas. Paginya, kira kira waktu subuh sang raja kabur dari istana untuk pergi bersama abu nawas keluar kota baghdad. perginya sang raja tak satupun orang istana yang mengetahuinya. singkat cerita sang raja dan abu nawas telah berada di luar baghdad dan segera menuju tempat perkebunan gandum, jagung dan pisang milik orang badui. sampai disana sang raja pun bertanya: "wahai Abu nawas, apakah tempat yang kau ceritakan itu masih jauh ?
"wahai tuanku, sudah dekat tempatnya, itu telah terlihat pohon besarnya" jawab abu nawas. ia pun meneruskan, "mohon tuan bersedia untuk duduk dibawah pohon itu, saya akan peri sebentar untuk bertanya kepada para orang badui bagaimana cara agar tuan bisa agar tuan bisa mendengar suara musik dari pohon itu.
sang Rajapun mengikuti perintah dari abu nawas. disamping itu abu nawas pergi ke kampung sebelah untuk menemui salah seorang kaum badui yang kaya raya, setelah bertemu abu nawaspun menawarkan kepada seorang badui tersebut : "wahai kisanak, apakah engaku mau membeli teman saya, oarangnya sehat serta gemuk badannya. sang badui pun menyakan " mana orangnyayang akan engkau jual kepadaku, coba tunjukkan padaku.
Abu nawaspun lanjut berbicara: "Kisana, sesungguhnya bsaya ini sangat sayang kepada orang itu, sehingga jika langsung saya bawa kesini saya tak sanggup, maka dari itu sya akan menunjukkan engkau dari kejauhan, sedang untuk harganya saya berikan 100 dinar untuk kisanak. orang badui pun menyanggupinya dan membeli orang yang ditwarkan abu nawas, setelah menerima uang, abu nawaspun menunjukkan keberadaan orang yang ia jual tersebut dan segera ia cepat-cepat pulang.Â
orang baduipun kemudian mendatangi sang raja yang sedang duduk di bawah pohon. " hey kamu, ikutilah aku" ucap si badui
Rajapun kaget, kok tiba tiba ada orang yang mengajaknya untuk ikut pulang dengannya, meski begitu sang raja tak berbica apapun dan menuruti perintah orang badui tersebut. sesampainya di rumahnya orang badui, disusruhlah sang raja untuk duduk dan disediakan makan berupa nasi dengan minyak samin. sang raja pun memakannya dan kemudian berkata :"meskipun ini bukan makanan yang biasa saya makan, namun ini adalah rejeki dari allah.