Mohon tunggu...
zyzenakiki
zyzenakiki Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Suatu Pelajaran yang Banyak Mengajarkan Kita untuk Berkomunikasi Lebih Baik

26 Maret 2016   08:18 Diperbarui: 26 Maret 2016   09:48 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunikasi lintas budaya diartikan sebagai proses mempelajari komunikasi di antara individu maupun kelompok suku bangsa dan ras yang berbeda negara. Karena beda negara pasti beda kebudayaan.

Proses dimana suatu ide diahlikan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan,kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi satu sama lain, baik itu dengan sesama, adat istiadat, norma, pengetahuan ataupun budaya di sekitarnya. Dan setiap manusia sangat membutuhkan itu semua, karena manusia tidak dapat hidup secara individu, dalam kehidupan pasti membutuhkan pertolongan dari orang lain. Dan untuk mewujudkan itu semua diperlukan komunikasi yang baik.

Tidaklah asing bagi kita sebagai warga neraga Indonesia dengan adanya perbedaan budaya dikalangan masyarakat kita, karena mengingat begitu luasnya wilayah Indonesia hingga Indonesia disebut-sebut sebagai negara seribu pulau.

Oleh karena itu, disini manfaatnya kita perlu belajar mengenai bagaimana cara komunikasi antar budaya yang berbeda. Tidak hanya dengan satu bahasa melainkan lintas bahasa, lintas bahasa yang dimaksud adalah kebudayaan dari luar negara Indonesia.

Komunikasi itu symbol, apajadinya dunia kita ketika dimana-mana tidak ada simbol yang ada cuman kekosongan ketika masuk kesebuah ruangan kemudian ruangan tersebut polos atau semua orang tidak menggunakan warna, menggunakan pakaian putih semua.

Jika dunia ini semua berwarna putih tidak ada simbol apa-apa, maka tidak akan ada interaksi, komunikasi, tidak ada yang bisa dibaca.

Contoh : maal, jika kita jalan-jalan ke maal begitu banyak simbol komunikasi.

Komunikasi meningkatkan penguatan pengertian rujukan pelaku, ada rujukan-rujukan, referensi-referensi lewat komunikasi .

Contoh : ada yang mengetuk pintu, itu rujukannya adalah ada tamu itu adalah komunikasi ,

Contoh : komunikasi yang di bangun di binawisata saat ini adalah dengan menggunakan seragam batik yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun