Mohon tunggu...
Sitti Fatimah Bandjar
Sitti Fatimah Bandjar Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang wanita sederhana,ibu dar 3 orang anak,nenek dari 2 orang cucu,bekerja dan menghasilkan uang dari rumah.Bukan penulis hanya suka menulis.Pengamat tingkah laku berdasarkan insting.Itulah saya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Allah Lagi, Allah Terus, Hanya Allah

13 Oktober 2014   20:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:11 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diatas langit masih ada langit,dibawah tanah masih ada lapisan tanah,kita tak pernah tahu sampai dimana batas-batasnya karena hanya Allah Sang Pencipta dunia ini yang tahu alam ciptaannya.Kita hanya bisa bersyukur dengan apa yang sudah disediakan,mengolahnya,merawatnya,hingga saat kita kembali dan dimintai tanggungjawab atas apa yang kita gunakan diatas bumi ini.

Ungkapan kata-kata diatas sudah lajim didengar dan saya hanya mengung kapkannya lagi sekedar mengingatkan kita untuk selalu mensyukuri apa pun yang kita miliki,terutama mengingatkan diri saya pribadi yang tiba-tiba ada perasaan iri kepada teman-teman yang hidupnya merasa lebih baik dari saya..

Perasaan iri ini tiba-tiba saja muncul dalam diri saya tapi manusiawi kok karena saya bukan manusia yang sempurna,saya bukan malaikat yang tidak diberi napsu,saya hanyalah manusia biasa dengan segudang napsu yang semoga bisa saya kuasai dan bukan napsu yang menguasai diri saya..

Suatu sore saya diundang seorang teman untuk arisan(biasa arisan ibu-ibu dikantor),sudah hampir 1th saya tidak mengikuti perkembangan di kantor suami karena kesibukan pekerjaan saya yang lumayan  menyita waktu.Suaminya punya posisi yang sama di kantor dengan suami saya,bedanya suami saya lebih senior sedangkan suami teman baru 2 thn diposisi ini..Singkat cerita tiba lah saya di rumah teman,saya terkagum-kagum memasuki halaman rumahnya yang cukup luas,bangunan rumahnya yang bergaya Eropa dengan perabotan yang serba lux.Jantung saya berdegup lebih kencang dari biasanya,ada perasaan iri yang menyeruak dalam pikiran saya.Kok bisa mereka lebih kaya dari saya?mereka kan masih muda dan baru?istrinya hanya ibu rumahtangga biasa?suaminya juga tak lebih pintar dari suami saya?untuk bisa memiliki kehidupan yang sekarang kami bersusah payah mendapatkannya,berjuang tanpa kenal lelah,kerja banting tulang,hingga tak punya waktu untuk istirahat,saya sebagai istri pun tak tinggal diam saja berpangku tangan.Apapun saya kerjakan untuk membantu per ekonomian keluarga untuk hidup berkecukupan.

Perasaan iri terus berkecamuk dalam diri saya.Lihatlah istrinya..hanyalah wanita desa biasa yang tidak punya skill apa-apa.Diajak ngomong aja gak nyambung,kampungan,ndeso,bodoh,gak cantik malah keliatan norak banget dandanannya,Huuuhh..Tiba-tiba saya gak ikhlas.marah dan perasaan-perasaan yang membuat saya gak nyaman sendiri berada dekat mereka.Hingga saat pulang ke rumah pun perasaan saya masih gak karuan,saya depresi sendiri sampai nangis.Saat sholat saya curhat sama Allah..Yaa Allah,apa kurangnya hamba..?tiada seharipun hamba lalai menghadapMu,saat yang lain tidur dibuai mimpi indah hamba bangun untuk bermunajat kepadaMu dalam heningnya malam,meminta kebaikan dunia dan akherat,kelimpahan rejeki,tapi hamba masih belum merasa cukup,karena ada teman hamba yang tidak lebih baik dari hamba tapi bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik..Ya Allah,kurang apa hamba?dalam kesibukan hamba tak pernah sedikitpun hamba lalai menjalankan perintahMu,tak pernah hamba bergosip ria seperti teman hamba itu,tak ada waktu yang hamba sia-siakan,kecuali bekerja dan berdoa.Saya terus bertanya dan bertanya berharap doa saya didengar dan besoknya diberi uang sekarung yang diletakkan didepan pintu rumah ataupun diberi lampu ajaib yang ketika digosok keluar Jin untuk memenuhi semua keinginan saya.:D

Ternyata Allah mendengar doa-doa saya dengan begitu cepat Allah menjawab semua pertanyaan saya.Keesokan harinya saya di telpon teman lama saya..Bersambung.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun