Mohon tunggu...
Sitti Fatimah Bandjar
Sitti Fatimah Bandjar Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang wanita sederhana,ibu dar 3 orang anak,nenek dari 2 orang cucu,bekerja dan menghasilkan uang dari rumah.Bukan penulis hanya suka menulis.Pengamat tingkah laku berdasarkan insting.Itulah saya.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Penampilan Sering ''Menipu''

27 September 2014   03:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:20 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingin sekali saya bisa menulis disini setiap saat seperti teman-teman yang lain,tapi pekerjaan yang menumpuk kadang membuat saya susah meluangkan sedikit waktu.Waktu kosong hanya ada diwaktu malam dan saat tangan mulai mengetik mata juga ikut terpejam he he he ..Kejadian kemaren siang membuat saya ingin menulis,tapi lagi-lagi malamnya sudah keburu kantuk datang menyerang.

Kemaren washtafel dirumah bocor,krn gak ada yang orang yang bisa disuruh ke toko, akhirnya saya sendiri yang beli ke toko besi langganan kami.Saat itu krn terburu-buru, saya juga dandan seadanya,kaos oblong,celana jins dan sendal teplek.Padahal masuk toko besi yang mentereng,nanti setelah di mobil baru saya sadar bahwa penampilan saya sangat kacau.Tapi peduli amat,gak ada waktu buat dandan krn harus cepat sebelum rumah kebanjiran.

Ketika sampai di toko,Si Bos yang selalu standbye di lantai bawah menyapa saya dan hanya saya jawab dengan senyuman dan lambaian tangan sambil menunjuk keatas.Saya langsung menuju ke lift lantai 3 dimana barang yang saya butuhkan tersedia.Setelah sampai di atas,mata saya mencari-cari apa yang saya butuhkan dan memanggil pramurianya.Saya panggil-panggil tapi si mbak hanya menatap kearah saya tanpa datang menghampiri.Tidak berapa lama ada sepasang suami istri juga memanggil si pramurianya dan dengan senyum lebar dia malah melangkah ke pasangan itu yang baru saja datang sedangkan saya dicuekin:'(

Tapi saya ngalah dan berusaha bersabar walaupun sebenarnya saya harus buru-buru.Sambil menunggu giliran saya cuci mata disekeliling barang-barang yang dipajang.Mata saya terpaku pada sebuah pot antik ukuran besar kembang ungu.Saya tanya harganya berapa?krn kayaknya barang baru dan belum dibandrol.Si mas yang jaga dibagian itu hanya menatap saya dan bilang " Mahal''.Pandangannya seolah gak yakin kalo saya sanggup membeli pot itu dan mungkin saya hanya iseng saja nanya.Padahal jujur saya ingin membelinya jika si mas bersikap ramah pada saya.Akhirnya niat untuk membeli pot itu saya batalkan dan saya juga cuek melangkah ke si mbak tadi yang sudah selesai dengan pasangan suami istri itu.

Sekali lagi saya panggil si mbaknya dan menunjuk ke arah washstafel keluaran terbaru yang juga mahal,lagi-lagi si mbak hanya menatap saya dan suruh saya memilih di barang-barang yang murah.Agak dongkol saya bilang kalo saya mau beli yang model baru.Mungkin karena takut dengar suara saya yang sudah mulai keras akhirnya dia mendekat sambil pandangannya tidak lepas melirik saya dari atas sampai kebawah.'' Yang ini mahal bu,ibu yakin mau beli yang ini..??''..Waduuh,klo gak inget Bosnya itu teman baik saya mungkin saya sudah gak jadi belanja disini.Tapi saya hanya bilang ke mbaknya,tolong barang saya antar kebawah,dan saya minta dia sendiri yang bawa langsung ke kasir.Tadinya dia mau protes karena bukan tugasnya.Saya tidak mendengar gerutuannya si mbak tapi saya langsung telpon bosnya dan minta permisi kalo pelayannya diatas saya suruh kebawah bawa barang saya.Setelah diijinin bosnya,si mbaknya jalan bersama saya ke lift sambil skali2 masih curi pandang liat penampilan saya yang amburadul hehehe..

Ketika sampai dibawah,bosnya menyambut saya dengan ramah dan senyum lebar.Kami ngobrol sebentar sebelum akhirnya saya kasih kartu atm saya ke mbaknya dan minta tolong dibayarkan pakai debet.Si mbak mengambil atm saya dengan takut-takut,setelah transaksi selesai sekali lagi saya minta tolong si mbak untuk membawa barang saya ke mobil.Lagi-lagi bosnya cuma senyum dan mempersilahkan.Sambil jalan kearah parkiran saya ngomong ke mbaknya''Tadi kalo saya mau,kamu sudah saya laporkan dan pasti dipecat,kamu pegawai baru kan?krn kamu tidak kenal saya dan saya harap bukan saya saja tapi siapapun orangnya kamu harus ramah melayani jangan menilai seseorang dari tampilan fisiknya aja..''Si mbak hanya tertunduk dan akhirnya minta maaf dan berterimakasih krn tidak dilaporkan.

Kejadian kemaren bukan sekali saja saya alami,sudah berulang kali dan saya sering melakukan survey seperti itu.Masuk di toko-toko mahal dengan penampilan kayak tunawisma.Selama si pemilik tidak mengenali saya.Yaaah seperti itulah manusia yang kadang menilai seseorang dari tampilan fisiknya saja dan kadang saya bawa anak-anak untuk melakukan aksi saya.Mereka saya suruh ikut tapi agak jauhan dari saya dan melihat apa yang terjadi.Kejadian kemaren itu seperti dalam kisah film ''Prety women'' yang dibintangi Yulia Robert dan saya yakin Sutradaranya juga membuat kisah itu berdasarkan kisah nyata yang terjadi diluaran, semua orang pasti pernah mengalaminya.

Suatu hari saya pernah melakukan hal yang sebaliknya,dengan style yang meyakinkan saya masuk toko padahal tidak niat belanja dan apa yang saya terima adalah mereka menguntit saya terus sambil menawarkan barang2 mahalnya..Penampilan bisa mengecoh orang,jangan tertipu dengan penampilan tapi itulah yang sering terjadi.:D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun