Mohon tunggu...
Zylda Nuriel
Zylda Nuriel Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya adalah menulis,saya sendiri adalah pribadi yang introvert,tapi juga extrovert hanya dengan orang orang pilihan saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Agama Sebagai Pilar Kehidupan : Peran Agama Dalam Membangun Kesehatan Mental dan Moralitas Masyarakat

14 Oktober 2024   01:49 Diperbarui: 14 Oktober 2024   02:09 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.krajan.id%2Ftoleransi-umat-beragama-menurut-pandangan-john-locke%2F&psig=AOvVaw250ePvgYg5XU-To3s

Agama mempunyai kedudukan dan peranan penting bagi kehidupan umat  manusia. Utamanya sebagai landasan spiritual, etika dan pembangunan moralitas dalam kehidupan sehari hari. Pentingnya agama sudah sangat amat dirasakan oleh sebagian besar umat manusia. Agama menjadi sebuah dasar dalam memberikan penilaian terhadap segala sesuatu yang ada di dunia ini, baik secara personal (individu) atau kelompok (masyarakat). Agama bukanlah sesuatu yang dapat didefinisikan secara nalar belaka, melainkan agama dapat dirasakan dan dipahami nyata melalui sumber keyakinan atau kepercayaan (iman).

Agama bagaikan pondasi kuat yang harus dimiliki setiap manusia. Agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai sistem yang memuat norma-norma serta aturan aspek kehidupan. Dapat kita lihat dan rasakan bersama, dalam kehidupan nyata sangat jelas perbedaan antara orang yang beragama dengan orang yang tidak beragama. Pada hal batin, orang yang beragama atau orang yang berpegang teguh pada keyakinan akan tuhannya cenderung merasakan hal yang sangat tentram,aman, dan damai dalam hidupnya. Lain hal nya dengan orang yang tidak ada keyakinan sedikitpun akan tuhan, mereka seringkali merasakan kecemasan atau guncangan hati yang galau pada dirinya.

Orang yang tidak beragama hanya memikirkan kepuasan akan hal duniawi saja, mereka sering terbuai dengan kesenangan dan kebahagiaan yang sementara, bahkan mungkin lupa daratan. Tetapi ketika sedang dilanda kecemasan, kehidupan susah, banyak problematika, atau ada bahaya yang mengancam, maka kepanikan dan kebingungan akan menguasai dirinya, bahkan tak sedikit yang sampai mengganggu kesehatan mentalnya.

Beda halnya dengan orang yang berkeyakinan atau percaya akan adanya tuhan, mereka mempunyai pedoman didalam hidupnya. Tak semena-mena menikmati kesenangan duniawi saja, mereka tetap berterimakasih atas adanya nikmat yang didapat. Karena percaya bahwa semua yang didunia adalah dari tuhannya. Begitupun ketika dalam kesusahan, orang yang beragama cenderung memanfaatkan tuhannya untuk meminta pertolongan. Mereka yakin bahwa hanya tuhan yang dapat membantunya ketika tak seorangpun dapat mengatasi masalahnya.

Peran agama berpengaruh penting dalam kesehatan mental manusia. Bagi umat beragama, tuhan tidak akan meninggalkan umatnya dalam keadaan apapun,. Maka dari itu kenikmatan beribadah kepada tuhan sangat amat berguna untuk kehidupan kini hingga nanti. Dalam hal ini, pengaruh agama dalam kehidupan individu ialah dapat memberikan rasa senang, kepuasan, rasa terlindungi, kemantapan batin dan hal hal positif lainnya.

Selain itu, agama juga menjadikan kehidupan menjadi terarah. Mereka yang beragama akan merasa mempunyai pedoman untuk hidup. Dalam hal ini, keberadaan agama menjadikan norma maupun nilai-nilai setiap individu teratur dan menjadi kerangka hidup dalam bersikap serta bertingkah laku sesuai agama yang dianutnya. Agama menjadikan seseorang memiliki aturan tentang baik buruknya sesuatu, mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan. Aturan-aturan ini yang menjadi suatu pedoman bagi umat beragama untuk membangun moralitas dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam setiap agama, kita diajarkan unutuk selalu berperilaku baik kepada semua orang tanpa terkecuali. Secara umum, agama dapat menghindarkan seseorang dari perilaku buruk, karena agama dapat kita jadikan arahan dalam bersikap baik. Sebagai manusia yang berakal, tidak dipungkiri lagi bahwa kita hidup di dunia tidak sendirian, selain hidup untuk diri sendiri, kita masih membutuhkan orang lain dalam setiap aspek kehidupan. Maka sangat penting untuk menjaga etika dan moral dihadapan sesama manusia serta dihadapan tuhannya.

Sejak dahulu, para penganut agama sangat diperhatikan oleh publik. Mereka sangat memperhatikan sikap toleransi dari setiap penganut agama yang berbeda. Keberadaan agama menjadikan ciri khas seseorang dapat memunculkan identitasnya dengan agama yang bermacam. Kemunculan keberagaman inilah yang memupuk rasa toleransi antar agama. Dapat kita ketahui bersama, banyaknya ajaran dalam agama yang mengarahkan pada sikap kasih sayang, saling menghormati, tolong menolong, hingga tidak diperbolehkan melakukan kekerasan atau perbuatan buruk kepada antar penganut agama dengan yang lainnya.

Konsep toleransi ini merupakan nilai moral yang harus dimiliki setiap umat beragama di dunia. Tidak hanya mengarahkan pada nilai individual saja, toleransi juga mengarahkan umat pada kondisi harmoni dan tentram dalam bermasyarakat. Maksudnya, agama juga mengajarkan untuk memiliki sikap terbuka mendengarkan pendapat atau pandangan yang berbeda dengan tidak memandang perbedaan keyakinan. Beberapa agama mengajarkan untuk berpegang pada prinsip kebenaran tanpa meninggalkan rasa hormat kepada yang lainnya.

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa agama sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Termasuk kesehatan mental, nilai moral serta toleransi beragama. Agama sebagai pengatur,pedoman serta petunjuk arah kehidupan manusia. Ketenangan batin,rasa senang, ini menjadi point tambahan bagi para penganut agama. Selain itu, etika penganut agama lebih bernilai atau bermoral daripada yang tak beragama. Dalam bermasyarakat, agama berfungsi sebagai pengikat social untuk menumbuhkan rasa solidaritas dan toleransi antar pemeluk dengan yang lainnya. Secara keseluruhan, pentingnya agama dalam kehidupan terletak pada kemampuannya untuk mengendalikan diri, merasakan keyakinan, membangun moralitas dan membangun hubungan sosial yang positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun