Mohon tunggu...
Eric Tantular
Eric Tantular Mohon Tunggu... -

iseng tak da kerjaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kita Membutuhkan Lebih Banyak Musibah!

17 Maret 2011   16:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:42 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sambil minum teh panas, di temani makanan ringan singkong sama pohon-pohonya, saksikan berita-berita atau dialog di televise. Disana banyak topic hangat yang sedang berlomba-lomba di sodorkan oleh para jurnalis kita. Mulai gempa dan tsunami di jepang, yang korbanya telah mencapai 10.000 jiwa, diam-diam  dalam hati kita nyeletuk, kok sedikit ya, nggak sampai kayak tsunami di aceh yang sampai ratusan ribu jiwa. Disusul kebocoran reactor nuklir, juga kita agak kecewa, kok masih bisa di atasi, maunya seluruh penduduk jepang tewas terkena radiasi, kemudian merambat kecina, Filipina, korban makin banyak, PBB kebingungan, pokonya sechaosn-chaosnya, karena semakin chaos topic berita tersebut semakin hangat di nikmati.

Juga ada bom buku, yang tidak kalah hangat. Beberapa bom buku serupa di kabarkan telah di sebar ke beberapa tujuan. Ini adalah topic yang sangat hangat, korban pertama telah jatuh, seorang anggota kepolisian yang tangannya harus di amputasi. Tadi, rumah ahmad dhani di kabarkan ternyata salah satu tujuan terror bom buku, kita semua berkewajiban untuk turut menganalisa dan membicarakan itu semua secara hangat dan santai. Jangan lupa kabari kawan-kawan, saling menganalisa, saling berkomentar.

Kalau masih kurang, di timur tengah, Libiya masih ada pembantain rakyat yang di lakukan oleh presidenya sendiri, anak kecil meraung-raung terkena rudal, perempuan tua setengah mati lari dari serbuan senapan mesin. Ini juga topic hangat dan menarik, sangat layak kita perbincangkan dengan mendalam dan taktis.

Mudah-mudahan besok dan seterusnya musibah-musibah yang lebih besar dating silih berganti. Karena jujur, kita sangat membutuhkan berita “shock therapy” semacam itu untuk menciptakan semacam kenikmatan tersendiri. Anda tentu tidak mau kehilangan topic untuk di perbincangkan bukan, minimal untuk di posting ke kompasiana. Maka sekali lagi kita harap musibah itu datang silih berganti, boleh musibah apa saja, misalnya beberapa pulau di Indonesia tenggelam, atau tsunami menggulung kota Jakarta, presiden ikut tewas jadi korban, atau minimal bom buku tiba-tiba samapai di kediaman anda, dan anda menjadi korban, kepala anda pecah berkeping-keping. Ya, itu topic yang sangat hangat untuk di percindangkan. Kita membutuhkan musibah semacam itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun