- Tahukah kalian kalau sebagian penduduk di Indonesia, terutama Papua mengonsumsi bahan makanan lain (bukan nasi) sebagai makanan pokok mereka?
- Tentu saja, mereka mengonsumsi sumber karbohidrat lain seperti ubi jalar ataupun sagu.Â
- Kira-kira apa saja ya kandungan gizi yang terdapat pada ubi jalar sebagai bahan pangan sumber karbohidrat?Â
Ubi Jalar Sebagai Sumber Karbohidrat
Bahan pangan sumber karbohidrat adalah bahan pangan yang memiliki kandungan karbohidrat cukup banyak. Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi pada makanan, yang apabila dikonsumsi dapat memberikan tenaga bagi tubuh untuk menjalankan aktivitas. Indonesia memiliki beragam bahan pangan lokal selain beras yang mengandung karbohidrat cukup tinggi, seperti ubi jalar, ubi kayu, talas, uwi, gadung, jewawut dan lain-lain. Bahan pangan tersebut dapat ditemui di seluruh pelosok tanah air. Bahkan diantaranya dikonsumsi oleh sebagian masyarakat sebagai bahan pangan pokok, seperti ubi jalar yang banyak dikonsumsi oleh orang Papua.
Ubi jalar merupakan tanaman penting, terutama sebagai sumber karbohidrat. Tanaman ini mudah dibudidayakan dan produknya relatif murah sebagai sumber pangan alternatif selain beras. Selain itu, ubi jalar juga mengandung vitamin (A dan C), dan mineral (Ca) yang lebih tinggi dibandingkan beras. Pola konsumsi ubi jalar oleh masyarakat masih terbatas pada makanan alternatif saja dan konsumsi ubi jalar per kapita masyarakat juga relatif terbatas. Kebanyakan penduduk Indonesia mengonsumsi beras sebagai bahan pangan pokok sehingga tingkat konsumsi bahan pangan pengganti beras berkurang. Bahkan tingkat konsumsi beras semakin tinggi karena jumlah penduduk yang semakin bertambah. Pola pangan sebagian masyarakat Indonesia masih tergolong tradisional, yaitu melestarikan cara makan dan jenis makanan yang diwariskan oleh nenek moyang dan leluhurnya. Masyarakat yang biasa makan nasi tidak merasa kenyang sebelum makan nasi sebagai sumber karbohidrat.
Masyarakat yang biasa makan jagung, ubi kayu, sagu, atau ubi jalar, secara psikologis dan kultural sebenarnya masih menikmati dan ingin meneruskan mengkonsumsi jenis makanan tersebut, namun mengalami perubahan terdorong oleh pergeseran status sosial dan status bahan pangan yang menuju kepada pemilihan bahan pangan beras. Ditambah dengan adanya pandangan yang keliru pada sebagian masyarakat yang mengaitkan makan ubi jalar dengan kemiskinan. Hal ini lah yang menyebabkan ubi jalar jarang dilirik oleh masyarakat. Padahal anggapan ini sebenarnya tidak benar, karena di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat, ubi jalar mempunyai status pangan yang lebih tinggi, di atas bahan pangan kentang.
Selain itu masih kurangnya keragaman pangan di Indonesia menyebabkan pemanfaatan ubi jalar sebagai bahan baku industri pengolahan pangan belum terlalu berkembang. Diversifikasi pangan sumber karbohidrat yang merupakan bagian terbesar pangan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia masih sulit dilaksanakan. Keadaan yang demikian mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap beras dan menurunnya permintaan dan konsumsi bahan pangan karbohidrat alternatif seperti jagung, ubi jalar, sagu, ubi kayu, kentang, dan lain-lain.
Keunggulan dan Keuntungan Ubi JalarÂ
Di antara bahan pangan sumber karbohidrat, ubi jalar memiliki beberapa keunggulan dan keuntungan sebagai berikut:
- Ubi jalar mudah diproduksi di berbagai lahan.
- Kandungan kalori per 100 g cukup tinggi, yaitu 123 kalori.
- Cara penyajian hidangan ubi jalar mudah, praktis dan sangat beragam, serta serasi (compatible) dengan makanan lain yang dihidangkan.
- Harganya murah dan mudah diperoleh di pasar lokal.
- Bukan jenis makanan baru dan telah dikenal secara turun temu-run oleh masyarakat Indonesia
- Rasa dan teksturnya sangat beragam, sehingga dapat dipilih yang paling sesuai dengan selera konsumen.
- Mengandung vitamin dan mineral yang cukup tinggi sehingga layak dinilai sebagai golongan bahan pangan sehat.
Kandungan Gizi Yang Terdapat di Ubi JalarÂ
Ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai pengganti makanan pokok karena mengandung sumber kalori yang cukup meskipun karbohidrat pada ubi jalar lebih rendah dibandingkan beras (lihat perbandingan pada tabel). Selain itu, ubi jalar juga mengandung vitamin A dalam jumlah yang cukup, asam askorbat, tianin, riboflavin, niasin, fosfor, besi, dan kalsium.