Jiwa ragu, apakah sepenting itu bagi Raga untuk mengetahui penyakitnya ini. Jiwa sendiri belum mendapat penjelasan yang pasti dari dokter tentang penyakit ini.
Memang masih ada satu tes laboratorium lagi yang akan sangat menentukan, dan hasilnya akan keluar tepat saat hari ulangtahun Raga minggu depan.
Jiwa khawatir, Raga akan sangat mengkhawatirkan semuanya. Ya, semuanya.
Taksi berhenti di depan gedung Annex, saatnya Jiwa turun dan bersikap seceria mungkin. Ini adalah les bahasa Jerman yang diidamkannya selama ini dan tertunda bertahun-tahun hanya karena kesibukannya di kantor.
"Pak, terimakasih banyak ya, nyetirnya nyaman banget. Nggak kerasa udah nyampe." ucap Jiwa sambil scan QRIS pembayaran.
"Ya mbak, sama-sama. Sukses selalu ya mbak. Jangan sedih lagi, saya lihat tadi netes airmatanya. Maaf lho." candanya.
"Ah, si bapak, tau aja, hahaha".
Pintu taksi pun dibuka dan Jiwa turun dengan tersenyum simpul. Ada sedikit kelegaan dihatinya. Dia melangkah ke koridor gedung dan menuju pintu lobby dengan riang, seperti anak yang baru saja diberi permen.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI