Mohon tunggu...
Zwetriz Perdana Betha
Zwetriz Perdana Betha Mohon Tunggu... Lainnya - Autoimmune Survivor

Pejuang Lupus sejak 2016 yang hobi membaca, makan dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jiwa Raga

14 Maret 2024   23:28 Diperbarui: 14 Maret 2024   23:37 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Raga bingung, mengapa lidahnya menjadi kelu setiap Jiwa menyapanya. Sekali lagi, Raga hanya bisa tersenyum dengan mata berbinar dan tubuhnya mematung.

"Raga, kamu les bahasa disini juga? Kenapa kita baru ketemu sekarang ya, aku udah 3 bulan disini." cecar Jiwa tak berhenti.

"Enggak, aku nemenin Didi kesini, katanya mau ketemu temennya yang kerja disini." Raga menjawab dengan penuh gugup. Sial, umpatnya dalam hati.

Raga masih berusaha menenangkan jantungnya yang berdegup kencang namun tetap saja baginya terasa menderu dan bising.

"Ooo.., aku keatas dulu ya. Eh, jangan lupa hari minggu besok, anterin Mama Astrid ketemu mamaku ya, biasaaa..arisan. Bye!"

Raga, kamu bodoh sekali, kenapa ga nawarin buat anterin Jiwa pulang, rumah kalian kan searah. Dasar ga peka sama perempuan. Raga mengutuk kebodohannya sendiri sekali lagi.

Selalu saja, setiap bertemu Jiwa, Raga seperti kehilangan roh dalam tubuhnya, terasa melayang menjauhi bumi. Padahal sudah 5 tahun ini mereka berteman akrab.

Ya, sejak Raga pindah dari Malang ke Bogor menemani mamanya yang sudah tak betah di Malang setelah kepergian suami tercintanya, Papa sambung Raga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun