Mohon tunggu...
Zwetriz Perdana Betha
Zwetriz Perdana Betha Mohon Tunggu... Lainnya - Autoimmune Survivor

Pejuang Lupus sejak 2016 yang hobi membaca, makan dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Anak Rantau

6 Maret 2024   09:08 Diperbarui: 6 Maret 2024   09:22 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang pernah jadi anak rantau? Atau, malah sudah mempunyai anak di rantau. 

Umumnya, merantau dilakukan, dan akhirnya menjadi lumrah, saat ingin mendapatkan pendidikan yang lebih baik daripada di kampung halaman atau saat mencari pekerjaan.

Bagi beberapa anak, hal ini menjadi simbol kebebasan karena dianggap tidak ada pengawasan dari orangtua yang melekat. Tentu saja, bagi orangtua, kebalikannya. Akan muncul banyak rasa khawatir, yang disertai penasaran, tentang kehidupan anaknya setelah tidak lagi serumah dengannya.

Anak biasanya mengira, bahwa dengan merantau, orangtua pasti tidak mengawasi anaknya. Sebaliknya, orangtua akan seketika punya "jiwa detektif" dan akan memantau anaknya sedemikian rupa dengan cara apapun.

Kehidupan dirantau akan sangat dipengaruhi oleh pola asuh dan nilai-nilai yang ditanamkan orangtua sejak dini. Lingkungan dirantau juga akan berkontribusi mempengaruhi sifat anak.

Itulah mengapa, biasanya orangtua akan "menitipkan" anaknya kepada orang yang bisa dia percaya, saudara atau kerabat jauh sekalipun, untuk memantau anaknya sesekali.

Tapi, tetap prinsip saling percaya dan menghargai antara orangtua dan anak yang menjadi kunci keberhasilan dirantau.

Bagaimana? Sudah punya kisah indah untuk dikenang saat dirantau?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun