Mohon tunggu...
Zweetadora Yuskar
Zweetadora Yuskar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Book

[Review Buku] "Sesuk" Karya Tere Liye

2 Juli 2023   13:09 Diperbarui: 2 Juli 2023   13:32 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

1. Identitas Buku
Judul buku: Sesuk Pengarang: Tere Liye Penerbit: PT Sabak Grip Nusantara Tanggal Terbit: 24 Agustus 2022 ISBN: 978-623-99878-8-6 Tebal halaman: 327 halaman Dimensi: 14 x 21 cm Berat: 0,4 kg
Harga: Rp89.000

2. Ulasan
Novel "Sesuk" adalah sebuah karya yang menghadirkan pengalaman membaca yang menarik dan menghadirkan pesan moral yang mendalam. Cerita ini mengikuti perjalanan keluarga Gadis, seorang gadis berusia 12 tahun dengan dua adik laki-laki, Bagus dan Ragil. Mereka memutuskan untuk pindah ke sebuah rumah besar di lereng bukit setelah mengalami kejadian tragis di rumah sebelumnya, ketika Ragil terjatuh dari teras lantai dua.

Awalnya, kehidupan mereka berjalan tentram dan bahagia, namun kejadian-kejadian aneh mulai terjadi, seperti hilangnya Bagus dan munculnya sosok bocah misterius di sekitar rumah mereka. Nuansa horor dalam novel ini mulai muncul setelah Bagus hilang. Keunikan dari novel ini adalah plot twist yang tidak mudah ditebak, meskipun ada beberapa petunjuk yang tersemat dalam cerita.

Selain cerita horor yang menarik, novel ini juga mengandung pesan moral yang mendalam, terutama untuk para orang tua yang terlalu sibuk dengan smartphone mereka. Tere Liye mengingatkan kita tentang pentingnya menghadirkan diri secara aktif dalam kehidupan anak-anak. Gadget dan smartphone seringkali membuat orang tua melupakan tanggung jawab mereka dalam mengasuh dan memberikan kasih sayang kepada anak-anak.

Gadis, tokoh utama dalam novel ini, memiliki kekuatan dan ketangguhan yang luar biasa. Meskipun masih berusia enam tahun, ia mampu mengurus seluruh pekerjaan rumah dan mengasuh adik-adiknya dengan tangguh. Gadis tidak mengeluh atau protes terhadap keadaan, melainkan melaksanakan tugas-tugas tersebut dengan penuh tanggung jawab. Dia menunjukkan bahwa anak-anak memiliki kebutuhan akan kehadiran orang tua dan kasih sayang yang memadai.

Selain itu, pesan moral lain yang diungkapkan adalah kekuatan menulis. Gadis menyalurkan perasaannya melalui tulisan di diary atau buku harian. Hal ini memberinya kekuatan dan kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya secara bebas. Novel ini menekankan pentingnya menemukan cara ekspresi yang sehat dan konstruktif dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Melalui kisah "Sesuk" ini, pembaca diajak untuk merenungkan pentingnya peran orang tua dalam kehidupan anak-anak. Setiap anak membutuhkan kehadiran dan kasih sayang orang tua untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Orang tua harus memahami bahwa keputusan untuk memiliki anak berarti mereka harus bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan dan perkembangan anak-anak mereka. Novel ini juga mengingatkan kita tentang bahaya sifat egois, ketidakhadiran, ambisi berlebihan, dan keserakahan dalam kehidupan manusia. Jika manusia merusak dirinya sendiri dengan sikap-sikap tersebut, dampaknya dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya.

Dalam perjalanan cerita yang menegangkan, keluarga Gadis berusaha mencari tahu keberadaan Bagus yang hilang dan mengungkap misteri sosok bocah misterius di sekitar rumah mereka. Tere Liye berhasil menciptakan atmosfer horor yang mencekam dan memikat pembaca dengan kemampuan naratifnya yang mendalam. Di tengah ketegangan tersebut, novel ini menyoroti pentingnya kebersamaan dan komunikasi dalam keluarga. Karakter Gadis yang mandiri dan bertanggung jawab menjadi contoh bagi pembaca tentang pentingnya saling mendukung dan hadir satu sama lain.

Secara keseluruhan, novel "Sesuk" menghadirkan kisah yang menarik dengan alur yang menegangkan dan penuh pesan moral. Tere Liye mengingatkan kita tentang pentingnya kehadiran dan peran orang tua dalam kehidupan anak-anak, serta bahaya sifat-sifat negatif yang dapat merusak diri sendiri. Novel ini mengajak pembaca untuk merenungkan arti keluarga, tanggung jawab, dan pentingnya menjaga keseimbangan dalam hidup. Melalui ekspresi diri melalui tulisan, seperti yang dilakukan oleh Gadis dalam diary-nya, kita diajak untuk memahami kekuatan kata-kata dalam menyampaikan perasaan dan mempengaruhi diri sendiri serta orang lain. Keseluruhan pesan moral yang terkandung dalam novel ini membuatnya menjadi karya yang berkesan dan inspiratif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun