Pentingnya penerapan “Brainstorming” dalam Kegiatan Pembelajaran Siswa SMP IT Qonita Islamic Boarding School
Tangerang – Qonita Islamic Boarding School merupakan Boarding School Tahfiz Modern yang berlandaskan Al-Quran dan Hadits. Didirikan pada tanggal 18 September 2019 oleh Ustazah Hj. Nila Sari S.H dengan tujuan melahirkan para profesional sesuai bidangnya yang memiliki hafalan Al-Quran yang mutqin dan bersanad berakhalak mulia serta memiliki kemampuan berbahasa Arab dan Inggris serta ulama yang menjadi tauladan bagi masyarakat.
Dengan Kurikulum Standar Nasional dan kurikulum Diniyah Pondok Pesantren Kementrian Agama secara terpadu menjadikan Qonita Islamic School tempat terbaik bagi ananda untuk menuntut ilmu agar menjadi anak sholeh, Smart, Berakhlaq karimah dan Cinta Al-Quran. Diresmikan oleh Prof. Dr. KH. Syukron Ma’mun pimpinan pondok pesantren Darul Rahman pada tanggal 19 Februari 2020
dan telah mendapatkan izin operasional Resmi dari Kemendikbud untuk baik untuk SMP IT dan SD IT. Qonita Islamic Boarding School ini melakukan kegiatan belajar mengajar secara offline di Gedung sekolah yang berlokasi di Jl. Griya Serpong Asri Blk. BB5 No.3, Suradita, Kec. Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten. Karena siswa dan siswi dari Boarding School yang memang menetap di Asrama.
Pandemi Covid-19 yang pada saat itu menyebar dengan cepat membuat kegiatan Belajar mengajar sempat dilakukan secara Online. Namun, kegiatan belajar mengajar sudah dilaksanakan secara tatap muka di SMP IT Qonita Islamic Boarding School. Salah satu pengajar di Boarding School yang merupakan guru Bahasa Indonesia yang bernama Ibu Haqsir Venny menyampaikan bahwa “setiap kegiatan pembelajaran siswa harus melakukan brainstorming yang dimana hal itu penting agar siswa aktif ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.” Menurut bu Venny sendiri brainstroming adalah suatu kegiatan mengemukakan ide-ide atau pendapat secara spontan.
Menurut Ibu Venny selaku guru Bahasa Indonesia, “agar siswa melakukan brainstorming yaitu dengan melakukan metode pembelajar problem solving yakni guru memberikan suatu masalah dan siswa mencari solusi untuk memecahkan masalah dengan contoh berdiskusi. Dan sarana prasarana yang dapat digunakan untuk menunjang kegiatan belajar mengaja yakni, Proyektor, infocus, laptop, buku dari berbagai sumber.”
“Melakukan brainstorming ketika kegiatan belajar mengajar sangat efektif untuk melatih siswa agar dapat mengemukakan pendapat atau ide yang mereka miliki” pungkas bu Venny. Namun selain dari keefektifan melatih siswa untuk dapat cepat tanggap bu Venny juga merasa terkendala ketika siswa yang masih kurang percaya diri dalam mengemukakan ide-ide atau pendapatnya dalam melakukan brainstorming di dalam kelas.
Namun dari kendala yang terjadi ketika melakukan brainstorming, di sisi lain melakukan brainstorming memiliki manfaat yang sangat penting bagi para siswa yaitu siswa dapat aktif dalam berpikir kritis dan melatih siswa untuk mengemukakan pendapat di kelas ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Kemudian melakukan brainstorming juga bermanfaat untuk melatih siswa menghargai pendapat teman-teman nya, yang diharapkan siswa dapat menganalisa dan mengevaluasi pendapat temannya. Jika di simpulkan melakukan brainstorming ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung memiliki banyak manfaat yang menguntungkan bagi siswa nya itu sendiri, sehingga mendorong mereka melakukan pembelajaran mandiri dan pemahaman yang lebih baik akan suatu masalah yang di hadapi tanpa perlu takut salah dalam mengemukakan pendapat.
Nama : Zuyyina Syahranisa
NIM : J0301201126
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H