Mohon tunggu...
zuyinah Munir
zuyinah Munir Mohon Tunggu... Guru - ASN

Seorang ibu adalah sekolah pertama bagi anak2nya. Dia adalah pondasi agar anak2 menjadi pribadi yg berkarakter dan tangguh. Semangat utk para ibu Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Belajar dari Masalah

23 Mei 2023   17:29 Diperbarui: 23 Mei 2023   17:42 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hidup ini ibarat sebuah perjalanan, banyak liku-likunya, licin, bergelombang, dan banyak sandungan. Terkadang terjal dan mendaki lalu tiba-tiba menurun sehingga membuat seseorang terjungkal bila tidak siap menghadapinya. Sama dengan permasalahan yg sering kita hadapi, hampir tidak pernah sepi, selalu datang dan pergi. Tetapi inilah hidup. Selama nafas masih dikandung badan masalah memang tidak pernah selesai. 

Dalam belitan masalah yang seolah tdk pernah berakhir itu sebenarnya setiap orang pasti memiliki cara untuk menyelesaikannya, seseorang akan belajar dengan sendirinya. Pengalaman akan selalu memberikan pelajaran kepada kita. Seperti kata sebuah ungkapan: pengalaman adalah guru yang terbaik. Kata orang: orang yang pintar adalah yang selalu bisa mengambil pelajaran dari masa lalunya dan menjadikannya bahan perenungan untuk menentukan setiap tindakan berikutnya. Orang yang baik bukan orang yang tak pernah salah, tetapi orang yang menyadari kesalahannya dan segera berusaha memperbaikinya.

Seperti  penyakit yang menyerang tubuh kita, setiap ada penyakit yang masuk ke dalam tubuh, maka secara otomatis tubuh akan membentuk antibodi, daya kekebalan untuk melawan. Semakin berat penyakit, antibody makin memberikan kekuatan untuk bertahan, meski tentu sampai pada batas tententu, ketika tubuh tak kuat lagi melawannya, kita membutuhkan bantuan dari luar seperti obat dari kedokteran.

Begitulah Allah memberi kita potensi untuk menyelesaikan masalah kita sendiri. Jika Allah Swt memberikan suatu penyakit, pasti disertai dengan obatnya. Begitu juga dengan permasalahan yang melingkupi diri kita. Jika Allah memberikan permasalahan pasti juga memberikan jalan penyelesaian. Tetapi kita sering tidak menyadari dengan kemampuan kita sendiri. Atau karena memang kita yang tidak mau memanfaatkan potensi yang ada pada diri kita? Sehingga kita banyak berkeluh kesah, meski dengan masalah yang tidak seberapa.

Sejatinya seseorang akan menjadi lebih pintar setelah mampu melewati ujian demi ujian. Seseorang akan jadi lebih tangguh setelah dihadapkan pada rintangan dan tantangan kemudian mampu dia taklukkan.

Seseorang yang tidak pernah menghadapi kesulitan dalam perjalanan hidupnya akan tumbuh menjadi sebuah pribadi yang rapuh. Masalah yang kecil saja akan menjadikan sebuah kebingungan yang besar dan keputus asaan-lah yang akan menimpanya ketika tak ditemukan jalan keluar . Ibarat sebatang pohon yang akan mudah patah meski hanya oleh angin yang bertiup tak seberapa. Juga meski hanya dengan sebuah sentuhan yang kecil saja. Tetapi lihatlah sebatang pohon bambu yang biasa diterpa kencangnya angin, ia tidak mudah tumbang meski angin demikian kuat menerpa. Seperti itu pula sebuah pribadi yang sudah terbiasa menghadapi berbagai macam persoalan dalam kehidupannya, tidak akan mudah putus asa meski sebesar apapun kesulitan yang dihadapinya. Maka sebenarnya kesulitan dan masalah adalah cara Allah Swt menjadikan kita menjadi orang yang lebih kuat dan tak mudah menyerah oleh berbagai masalah.

Sebagai penutup dari tulisan ini, ada sebuah ayat Al Qur'an yang bisa dijadikan pedoman di saat menghadapi masalah.

 "Maka sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan, Apabila kamu telah selesai dalam satu urusan, maka segeralah mengerjakan urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmu-lah hendaknya engkau berharap". QS. Al Insyirah: 5-8.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun